Zetizen.com – Pada 26 Juli lalu, suasana Jalan Tunjungan surabaya terasa seperti di Bali. Sebab, banyak turis asing yang memadati jalan yang dikenal bersejarah itu. Yep, malam itu warga surabaya dihibur oleh festival tunjungan yang merupakan rangkaian acara Third Session of The Preparation Committe for United Nations Habitat 3 (Prepcom 3). Yuk ikuti perjalanan Zetizen Team!
Festival Tunjungan berlangsung dari Gedung Siola hingga Hotel Majapahit tersebut. Acara itu dibuka lewat Tarian Remo khas Jawa Timur. Menariknya, Tarian Remo tersebut dibawakan oleh 100 penari cilik dari berbagai kelompok tari di Surabaya. “Kami udah latihan hampir satu minggu lebih kak buat tampil hari ini,” ujar Dwi Mayang Sari, salah satu penari.
Laper habis nonton tari remo? Tenang, langsung deh Zetizen Team lanjut wisata kuliner di sepanjang jalan Tunjungan. Banyak tenant-tenant kuliner yang memanjakan perut pengunjung. Nah, di depan Gedung Siola, kami dihibur Fashion on The Street nih yang diikemas ala runway. Di atas red carpet, para model professional menampilkan koleksi outfit karya desainer asli Surabaya.
Salah satunya adalah koleksi dari INTERIM Clothing milik desainer Dibya Hody. Karyanya bernuasa gelap dan dipadukan dengan sarung motif khas Indonesia. “Kami berkolaborasi dengan sarung Gajah Duduk buat ngeluarin koleksi sarung dengan motif khas Indonesia. Sekalian diperkenalkan kepada para delegasi UN-Habitat yang datang. Kami ingin suatu saat sarung bisa jadi new denim yang ready to wear,” ujar Dibya Hody.
Oh iya, di salah satu sesi Fashion on The Street ada lomba mendesain outfit batik loh. Pemenangnya bakal langsung memperagakan busananya di red carpet. “Biasanya acara fashion gini bajunya rumit buat dipakai kalangan umum, tapi ini simpel, keren dan pastinya Indonesia banget modelnya. Bisa menginspirasi,” ujar Meyreza Dwi, salah satu pengunjung Festival Tunjungan. (dhs/sam)