Zetizen.com - Makanan apa pun kayaknya makin enak deh kalau diberi keju. Mulai cake, pinggiran pizza, topping pasta, semua jadi yummy! Kalau kamu punya persediaan keju di rumah, coba deh cek permukaannya sebelum dimakan. Berjamur nggak? Meski berjamur, ternyata keju masih aman dikonsumsi loh. Eits, tapi untuk beberapa jenis keju aja.
Pertama kita perlu tahu jenis keju yang kita konsumsi. Keju dibagi jadi dua jenis berdasarkan tingkat kematangan, yaitu soft dan hard cheese. Soft cheese merupakan keju yang belum “matang” sehingga punya tekstur yang lembut. Yang tergolong ke dalam soft cheese adalah cream cheese, keju cottage, dan ricotta. Sedangkan hard cheese seperti cheddar, colby, parmesan dan keju swiss merupakan keju yang sudah dimatangkan oleh bakteri atau jamur.
Yep, jamur adalah salah satu bahan pembuat keju, yakni pada blue cheese, Camembert dan Brie. Jamur lah yang membuat rasanya unik. That’s why, menurut Kantha Shelke, food scientist sekaligus juru bicara Institute of Food Technologists keju berjamur pada beberapa jenis hard cheese itu aman dikonsumsi.
Nah gimana kalau keju cheddar, colby, parmesan dan swiss cheese yang berjamur? Hard cheese tersebut masih aman kok dikonsumsi meski sudah ditumbuhi jamur. Tapi kamu harus memotong bagian berjamurnya setebal 2,5 cm. Soalnya, akar jamur nggak bisa menembus sejauh itu. Eits, jangan lupa cuci pisaumu biar nggak mengontaminasi bahan makanan lain!
Sementara itu, soft cheese yang sudah berjamur harus kamu buang, guys. Yep, mereka nggak bisa kamu selamatkan lagi karena bakal bikin sakit perut dan reaksi alergi. Sebab, tekstur soft cheese yang lembut memungkinkan akar jamur dapat menembus ke seluruh bagian keju seperti benang. Selain itu, bakteri berbahaya, seperti listeria, brucella, salmonella dan E. coli dapat tumbuh bersama jamur. Makanya sering-sering cek tanggal kadaluarsa ya! (businessinsider/shelflifeadvice/yud/sam)