Zetizen-Seperti apa sih, rasanya patah hati? Pasti nggak enak, kan? Nah, sama juga dengan broken heart syndrome atau takotsubo cardiomyopathy. Penyakit yang satu ini bisa menyerang jantungmu meskipun kamu merasa sehat-sehat saja, loh. Lantas, apa sih penyebab penyakit ini dan mengapa diberi nama "broken heart"?
Takotsubo (tako tsubo) adalah sebuah perangkap untuk gurita berbentuk pot menyerupai jantung yang terpukul. Nah, sebenarnya, broken heart syndrome juga bisa disebabkan peristiwa patah hati, loh. Misalnya, kehilangan orang yang tersayang, penolakan, atau dikhianati. Eit, tapi hal ini juga bisa berasal dari kejadian mengejutkan yang aslinya bikin bahagia, loh. Contohnya, menang undian.
Menurut dr Milena Gebska, ahli jantung University of lowa heart and Vascular Center, yang dikutip dari situs resminya, kejadian yang meningkatkan hormon stres mengakibatkan ventrikel kiri terhenti selama beberapa saat. Ventrikel kiri tersebut bertugas memompa darah ke seluruh bagian tubuh. Akibatnya, sirkulasi darah dalam tubuh tidak lancar. Itu mirip dengan kejadian saat seseorang terkena serangan jantung.
Akhir-akhir ini, sindrom ini cukup ramai dibahas lagi, loh. Akibat persebaran Covid-19, banyak orang yang kehilangan. Keluhan soal broken heart syndrome pun meningkat. Hal ini dikonfirmasi dr Gerald Gacioch yang dikutip dari situs RochesterFirst.com. "Saat April dan Mei, di mana Covid-19 sedang ganas-ganasnya di sini (Rochester, NY), ada beberapa keluhan soal broken heart syndrome. Untungnya, sindrom tersebut sudah diketahui dan dapat disembuhkan dengan baik sehingga tidak memakan korban," ungkapnya.
Nah, meskipun terindikasi mirip dengan serangan jantung, sindrom patah hati ini tidak mengakibatkan penyumbatan pada arteri koroner. Waktu penyembuhan yang cukup cepat juga membuat broken heart syndrome tidak berbahaya ketimbang serangan jantung pada umumnya. So, kamu nggak perlu terlalu khawatir dengan sindrom ini.
Karena sindrom patah hati termasuk kondisi yang disebabkan stres, kamu bisa mencegah munculnya sindrom ini dengan stress management yang baik. Berlatih untuk menenangkan diri dengan cara mengatur pernapasan juga dapat membantu. Yang paling penting, jangan lupa untuk selalu bersyukur! (c20/kch)
MUNGKIN kata-kata "broken heart" nggak asing buat kita. Meskipun broken heart syndrome dapat disebabkan putus cinta, tentu keduanya punya perbedaan yang bisa kamu cermati, loh. Nah, apa aja sih, perbedaan broken heart syndrome dan "broken heart" dalam dunia percintaan? Cek catatan Zetizen di bawah ini, yuk! (c20/kch)
Kalau putus cinta bisa terjadi berkali-kali, berbeda dengan broken heart syndrome. Dikutip dari situs John Hopkins Medicine, tidak pernah ada laporan kejadian yang berulang setelah lima tahun pengamatan. Bahkan, beberapa pasien mengalami stres yang lebih berat dari sebelumnya, namun tidak pernah terkena sindrom ini lagi.
Yap, menurut penelitian, umur yang paling sering terkena broken heart syndrome adalah wanita postmenopausal atau di atas usia 40-an. Para wanita dalam usia-usia ini ternyata punya banyak faktor yang mengakibatkan stres berlebihan, loh. Misalnya, keluarga dan karir. Tentunya beda dong dengan patah hati yang sering kita dengar dan terjadi di usia anak muda atau yang belum menikah.
Dikenal dengan nama lain stress cardiomyopathy. kondisi ini ternyata datang secara tiba-tiba dan sembuh dengan cepat, loh. Menurut artikel yang dikeluarkan oleh Harvard Health Publishing, umumnya sistem organ akan kembali normal dalam 1-4 minggu. Beda kan dengan kamu yang kalau patah hati dari setahun lalu tiba-tiba gagal move on lagi?