Zetizen-Nggak ada yang namanya instan ,semua pasti butuh proses. Termasuk menjadi seorang atlet. Sama halnya dengan perjalanan panjang yang ditempuh Liontin Evangelina Setiawan. Atlet pembalap sepeda itu telah mengikuti berbagai kejuaraan dan meraih sejumlah prestasi sejak usia belia. Terbaru, dia mendapatkan undangan dari Union Cycliste Internationale (UCI) untuk mengikuti pelatihan di Aigle, Swiss. Wah, bangga!
Gadis yang akrab disapa Angel itu mengaku tak pernah terpikir untuk menjadi atlet. ’’Motivasi menjadi Atlet dimulai karena waktu SD aku mengalami obesitas. Awalnya, cuma ingin menurunkan berat badan dan diet karena obesitas berbahaya untuk jantung. Kebetulan, sepeda satu-satunya olahraga yang berhasil menurunkan berat badanku waktu itu,’’ ujarnya.
Obesitas yang pernah Angela alami meninggalkan trauma tersendiri. Sebab, dia menjadi bahan bully teman-temannya. ’’Awalnya aku biasa aja, tapi lama-lama jadi kesal. Setelah lulus SD, aku sempat trauma sekolah dan nggak mendaftar SMP. Akhirnya aku homeschooling,’’ ungkap Atlet asal Jogjakarta itu. Waktu luang dari homeschooling kemudian dimanfaatkannya untuk berolahraga.
Angel adalah putri dari pasangan pembalap sepeda nasional pada dekade 1990-an. Yakni, Henry Setiawan dan Nurhayati. ’’Orang tua nggak pernah memaksa aku menjadi Atlet juga. Mereka selalu mendukung keputusan yang kuambil. Tentu, aku bisa sampai di titik ini semua berkat papa sebagai pelatihku sejak awal,’’ lanjutnya.
Tekun dan konsisten. Angel berlatih enam hari dalam seminggu. Biasanya, Angel bersepeda di jalanan saat pagi. Sore dia berlatih sepeda di sepeda statis atau gym. ’’Setiap hari itu berharga bagiku buat latihan. Aku punya prinsip kalau aku harus lebih baik dari kemarin,’’ tegas Angel.
Rasa lelahnya terbayar begitu berhasil menjadi juara. Penggemar Atlet Anna van der Breggen dan Filippo Ganna itu mengungkapkan kebahagiaannya saat mewakili Indonesia di pertandingan luar negeri. Apalagi ketika mendengar Indonesia Raya dikumandangkan dan bendera Merah Putih dikibarkan. Itu memacu Angel untuk tetap rendah hati dan rajin berlatih agar bisa terus membanggakan nama Indonesia.
Angel sempat mengalami cedera pada 2020. Dia har us m e n g h e n t i k a n s e m u a aktivitasnya. Hingga terlintas pikiran untuk menyudahi perjalanannya di dunia balap sepeda. Namun, semangatnya kembali bangkit. ’’Kuncinya adalah tetap semangat dan nggak mudah menyerah karena keadaan. Selalu rendah hati dan terus berusaha sampai hal yang orang lain bilang nggak mungkin menjadi mungkin,’’ pesannya.
Selain menjadi atlet, Angel disibukkan dengan kehidupan kampus. Untung, perkuliahan diadakan secara daring sehingga memudahkannya untuk berlatih. Ke depan, mahasiswi Kepelatihan olahraga Universitas Negeri Yogyakarta itu menargetkan Sea Games di Vietnam pada Mei 2022. Angel juga berharap bisa terpilih untuk mengikuti Olimpiade Paris 2024. Best wishes! (elv/c12/lai)