Are You a Zetizen?
Show Menu

Shopping and Chill

Abiyoso Mg Abiyoso Mg 15 Dec 2022
Shopping and Chill

Zetizen-Akhir-akhir ini, nggak jarang diberitakan bahwa banyak orang yang menimbun barang-barang untuk persiapan self-quarantine di rumah masing-masing. Barang[1]barang seperti tisu, beras, makanan kaleng, dan perlengkapan kesehatan habis di berbagai tempat pembelanjaan. Wah, sebesar apa sih dampak panic buying ini? (c20/kch)

Zetizen-Pepatah bilang, ’’Sedia payung sebelum hujan.’’ Tapi, kalau persiapanmu malah mengganggu keperluan orang lain, jadi malah nggak baik, dong? Yap, berbagai dampak panic buying malah berdampak buruk ke berbagai pihak. Hmm, apa sih penyebab munculnya panic buying ini?

Sesuai dengan namanya, panic buying berarti kondisi di mana seseorang melakukan pembelian dalam situasi yang mencemaskan. Sejarah mencatat panic buying kali pertama terjadi pada 1922–1923 saat Jerman harus membayar biaya Perang Dunia I hingga terjadi hiperinflasi. Keadaan panic buying terus-menerus berulang sepanjang sejarah hingga yang terakhir, pandemi coronavirus.

Menurut Rangga Wirianto Putra, psikolog klinis di salah satu platform konsultasi kesehatan daring, dalam menghadapi realitas yang tidak diketahui, manusia memiliki respons berupa mekanisme pertahanan diri. Seperti sekarang, orang-orang berusaha menghindari situasi yang tidak menentu dengan menciptakan rasa aman semu melalui panic buying.

Situasi panic buying tidak terlepas dari pengaruh orang-orang sekitar. Hal ini yang sering disebut sebagai snowball effect. Bayangkan apa yang bakal kamu lakukan saat sedang berbelanja dan melihat makanan favoritmu di supermarket tersebut tinggal sedikit? Dalam pikiran beberapa orang, pasti timbul keinginan untuk membeli lebih karena takut kehabisan. Nah, konsep tersebut juga yang terjadi di panic buying.

’’Agar tidak terjadi panic buying, seharusnya kita berpikir secara rasional,’’ ujarnya. Belanjalah sesuai dengan kebutuhan yang memang diperlukan. Ini juga menjadi kewajiban pemerintah untuk memberikan keamanan dalam menghadapi realitas yang berusaha dihindari tersebut. So, what do you think, guys? Masih mau meresahkan lingkungan sekitar dengan menimbun barang di rumah? (c20/kch)

RELATED ARTICLES

Please read the following article