Are You a Zetizen?
Show Menu

Mulai Balet di Usia 70-an, Why Not?

Ratih Mg Ratih Mg 16 Dec 2022
Mulai Balet  di Usia 70-an,  Why Not?

Zetizen-Pernah nggak sih kamu memikirkan mimpi terpendam orang tuamu? ”Ingin jadi apa ya mereka kalau punya kesempatan sepertiku?’’ Sungguh, belum menginjak tiga puluh menit, Navillera berhasil membuat penonton terharu.

Drama ini bercerita tentang seorang pria berusia 70-an, Sim Deok-chool (Park In-hwan), yang baru mulai belajar balet. Ternyata, balet adalah mimpinya sejak dulu. Karena harus bekerja dan mendahulukan keluarga, dia baru punya kesempatan untuk mewujudkan mimpinya sekarang. Padahal, balerina punya prime time yang singkat lho. Emang bisa?

MESSED UP LIFE: Meski dicap sebagai penari muda potensial, Chae-rok
nggak menunjukkan kemajuan. Sebab, kehidupan pribadinya sedang kacau

Nah, di sisi lain ada balerina Lee Chae-rok (Song Kang) yang sangat potensial, tapi saat ini hidupnya lagi banyak masalah. Kata pelatih Ki Seung-joo (Kim Tae-hoon) sih, Kakek Deok-chool mirip Chae-rok saat pertama belajar balet. He’s so persistent. Akhirnya, Chae-rok disuruh ngelatih si kakek dan Deok-chool diutus sebagai manajernya. Hasilnya? Jelas lucu dan tentu sungguh manis.

Dengan premis seperti ini sebenarnya kita sudah bisa menebak kalau dalam Navillera nanti Chae-rok dan Deok-chool akan saling menyayangi. Apalagi, Chae-rok tinggal sendirian. Ibunya baru meninggal dan sang ayah pergi ke luar kota setelah keluar dari tahanan. Yap, we’re still not know ayahnya tersandung kasus apa. Yang jelas, kasus tersebut membuat Chae-rok punya musuh dari SMA-nya.

WHAT NOW?: Memiliki anak-anak yang mapan, ternyata Deok-chool
masih merasa ”kosong”. Hal itu dirasakannya karena belum mewujudkan impian masa kecilnya, yakni menari balet.

Kisah yang diangkat Navillera sangat sederhana kok. Namun, sinematografinya cukup menarik. Pada adegan kehidupan Kakek Deok-chool, tone warnanya dibuat brownish gold hangat. Berbanding terbalik dengan adegan Chae-rok yang dingin seperti filter HB di VSCO. Surprisingly, pemilihan tone ini berpengaruh banget ke mood kita saat menontonnya!

Sampai episode kedua, Kakek Deok-chool masih struggling berlatih balet. Iya, dia akhirnya berhasil melakukan releve selama satu menit. Padahal, pelatih Seung-joo sudah bilang itu bakal susah mengingat usia si kakek. But he did it! Adegan dari masa lalu kakek pun diputar untuk menunjukkan betapa gigihnya sang kakek sejak muda. Dulu dia pernah ditegur karena selalu salah mengirim surat. Dalam waktu satu minggu, dia harus menghafal seluruh alamat di sana. Pelajarannya, nggak ada yang nggak bisa dilakukan! Apalagi, bagi kita yang masih muda. Masa kalah sama kakek-kakek? Daripada menyesal di hari tua lho.

INTENSE PRACTICE: Berusia 70 tahun jelas membuat otot dan tulang
Kakek Deok-chool melemah. Tetapi, Chae-rok tetap melatihnya seperti biasa dan kakek pantang menyerah.

Navillera mengingatkan kita pada The Light in Your Eyes. Drama yang tayang pada 2019 itu juga mengusung kisah seorang lansia dan hubungannya dengan anak muda. Hopefully Navillera nggak bakal bikin kita nangis bombai juga ya. Sungguh, menonton drama seperti ini bisa membuat kita bersyukur banget atas privilege yang kita terima dari orang tua. Selain itu, Navillera membuat kita bersimpati terhadap kerja keras seorang ayah.

LEBIH DEKAT: Terbiasa sendirian, sekarang Chae-rok memiliki Deok-chool sebagai manajernya atas perintah sang
pelatih. Dia bahkan dapat morning call setiap hari!

Oh iya, gerakan balet yang dilakukan kakek Deok-chool beneran lho! Dia nggak pakai stuntman sih sejauh ini. Ternyata, hal itu membuat penonton penasaran dan berekspektasi tinggi! Meski rating minggu pertamanya cuma dua koma, kamu nggak akan menyesal kok nonton ini. Daripada emosi nonton Joseon Exorcist, mending nonton oppa doing ballet, hehehe. (c12/rat)

RELATED ARTICLES

Please read the following article