Zetizen.com - Mengisi waktu luang dengan bermain video game memang mengasikan. Tapi, pernah nggak sih kamu menyadari tulisan "Epilepsy Warning" alias peringatan akan gangguan epilepsi di game yang kamu mainin? Walaupun terlihat sepele, tapi peringatan itu penting loh. Memang apa epilepsi itu? Dan apa hubungannya dengan video game?
Warning seperti gambar diatas sadar-nggak sadar pasti pernah sesekali kamu temui di game yang kamu mainkan. Terutama game bergenre first person shooting, survival, atau action seperti Far Cry, Assasin’s Creed dan Resident Evil.
Epilepsi adalah penyakit yang disebabkan oleh eksploitasi berlebihan pada saraf listrik otak yang menyebabkan sebagian saraf di tubuh tidak bekerja. Gejalanya bisa dipicu beberapa faktor. Seperti minuman alkohol, trauma otak, dari cahaya atau penampilan visual tertentu.
Ketika kambuh, pengidapnya bisa mengalami kejang-kejang. Bisa kejang ringan pada lengan dan tungkai kaki selama 1-2 menit, maupun kejang yang terhitung berat, seperti mengalami perguncangan otot yang hebat. Sakit kepala akut juga termasuk salah satu tanda apabila epilepsi sedang kambuh.
Nah, karena penyebab epilepsi salah satunya adalah rangsangan cahaya dan pola visual tertentu, video game bisa jadi terdakwa. Khususnya bagi yang mengalami photosintetive epilepsy. Sebutan bagi yang mengalami epilepsi akibat melihat cahaya visual. Bahkan pada kasus yang berat, orang dengan gangguan photosintetive epilepsy sama sekali nggak boleh melihat layar monitor.
Nggak heran, video game bisa jadi berbahaya. Karena pada video game sering ada cahaya yang kontras seperti cahaya putih di tengah background hitam, terlalu dekat dengan layar, dan warna-warna tertentu semisal merah dan biru.
Misalnya dalam game Resident Evil. Game ini bercerita tentang dunia yang gelap penuh zombie. Dalam satu part, pemain hanya bermodalkan lampu senter putih dan diharuskan mengecek ruangan yang gelap. Tanpa kita sadari, momen-momen mendebarkan itu ternyata bisa bahaya pada kesehatan, loh. Apalagi jika kamu bermain menggunakan kacamata Virtual reality (VR). Cahaya yang langsung dekat dengan mata akan lebih berbahaya.
Oh ya, gangguan photosintetive epilepsy biasanya dialami remaja usia 7-19 tahun. Bisa ditebak, rentang usia tersebut memang paling banyak main video game. So, be careful guys!
Kalau kamu punya riwayat epilepsi, atau orangtuamu merupakan seorang pengidap epilepsi, kamu patut waspada memainkan game yang ada epilepsy warning-nya. Paling nggak kamu harus aware sama gejala-gejalanya. Misalnya sakit kepala, mata mulai berkedut, dan hilang sadar beberapa detik. Kalau mengalami itu, lebih baik kamu stop dulu mainnya dan dilanjutkan setelah beristirahat.
Tips lain, cobain aja genre-genre video game yang pencahayaannya lebih stabil. Misalnya kayak FIFA atau NBA2K. Tapi kalau kamu emang lebih selera ke genre yang survival, coba kondisikan dengan bermain lah di ruangan yang terang, dan jangan bermain dalam kondisi kelelahan. Remember to safety first!
Source: Webmd, Xbox
Editor: Fanny