Zetizen.com - “The Phenomenal Fight” antara juara tinju tak terkalahkan, Floyd mayweather Jr, melawan juara mixed martial arts (MMA) UFC, Connor mcgregor baru aja terlaksana pagi ini (27/8). Hasilnya mcgregor harus mengakui keunggulan lawannya saat di K.O pada ronde ke-10. Namun, banyak pengamat yang menilai kekalahan itu wajar. Apa sih alasannya?
Dimana bumi dipijak, di sana langit dijunjung. Meski berbekal reputasi mentereng dari UFC, segalanya jadi nggak berarti ketika mcgregor masuk ke ring tinju. Ibaratnya dia harus mulai dari nol lagi. Sebaliknya, lawan bertarungnya yaitu Floyd mayweather merupakan juara tinju yang mempunyai rekor 49 kali menang tanpa sekalipun terkalahkan.
Dari kuda kuda kedua petarung aja kelihatan berbeda. mcgregor terlihat agak terbuka, berbeda dengan kuda kuda mayweather amat rapat dan tertutup. Nggak heran kalau pundit udah menduga sang petinju asli yang bakal menang.
Sebaliknya, coba bayangin aja kalau mayweather yang dipaksa bertarung di octagon UFC. Dia juga bisa langsung K.O begitu kena submission, ya kan?
Aturan tinju itu nampaknya bikin mcgregor frustasi. Beberapa kali, terlihat kalau mcgregor “reflek” atau nggak sengaja beraksi dengan gaya UFC, seperti misalnya memukul tengkuk lawan. Geregatan mungkin, ya?
Hal itu emang biasa dilakukan di UFC, namun dilarang dalam tinju. Makanya kalaupun petarung asal Irlandia itu bertahan hingga 12 ronde, mungkin dia juga kalah jumlah perolehan poin, karena mendapat banyak pengurangan poin akibat tindakan ilegal.
Kalau tinju hanya sekedar meninju, tentu mcgregor udah sering melakukannya selama 24 pertandingan dalam karier UFC-nya. Tapi dalam UFC, tinju itu cuma salah satu bentuk striking, sama dengan menendang atau bentuk serangan lainnya. Tapi dalam olahraga tinju, meninju adalah segalanya.
Makanya bobot pukulan antara mcgregor dengan mayweather nampak beda. Sebagai petinju asli, pukulan mayweather nampak lebih berat. Buktinya ketika mcgregor mendominasi pertarungan pada ronde-ronde awal, mayweather sama sekali nggak goyah. Sedangkan ketika mayweather mulai melayangkan tinjunya ke wajah McGregor, nampak si petarung MMA langsung kewalahan.
Mungkin ini lah yang paling berpengaruh ke jalannya pertandingan. Dalam UFC, jarang pertarungan berlangsung sampai beronde-ronde. Bahkan mcgregor sendiri sering meng-KO lawannya pada ronde pertama.
Makanya memasuki ronde 5 ke-atas, kelihatan banget petarung berusia 29 tahun itu amat kelelahan. Dia tak sanggup lagi membendung, atau pun menghindar dari serangan-serangan Mayweather. Dan well, wasit pun menghentikan pertandingan pada ronde ke-10.
The Phenomenal Fight yang disiarkan di 200 negara ini menandai kemenangan ke 50 dalam karier Floyd mayweather Jr. Angka 50 yang juga bermakna emas itu bikin pensiunnya sang petinju amerika makin manis.
Tapi nggak cuma itu, bagi mayweather pertarungan melawan mcgregor juga mempertaruhkan harga diri olahraga yang digelutinya. Sudah sewajarnya sebagai petinju, ia memenangi pertandingan tinju melawanan non-petinju.
Sedangkan bagi McGregor, dia juga udah tampil oke dengan bermain menyerang dan pantang menyerah. Respect for you, The Notorious!