Are You a Zetizen?
Show Menu

5 Bukti Latihan Fisik dan Mental nggak Harus dengan Kekerasan

Fahri Syadia Fahri Syadia 28 Jan 2017
5 Bukti Latihan Fisik dan Mental nggak Harus dengan Kekerasan

Zetizen.com - Baru-baru ini, dunia pendidikan Indonesia tercoreng gara-gara adanya 3 mahasiswa Universitas Islam Indonesia (UII) yang meninggal ketika menjani diklat dasar UKM Mahasiswa pecinta alam (Mapala). Meski belum dipastikan, diduga kuat, meninggalnya mereka diakibatkan penganiayaan oleh seniornya. Dugaannya, penganiayaan itu merupakan bentuk 'latihan' yang diberikan agar tiap anggota baru mapala bisa 'kuat' dan 'tahan banting'.

Namun, apa iya yang namanya pelatihan fisik dan mental harus dilakukan dengan kekerasan? Rasanya nggak deh ya. Apalagi tujuannya adalah membentuk fisik yang kuat buat menjelajah dan menikmati keindahan alam. Daripada harus betah menahan sakit karena dianiaya yang jelas-jelas merugikan dan merupakan tindak kriminal, latihan fisik kayak berikut ini rasanya justru lebih pas buat dilakukan.

 

Lari Marathon untuk Perkuat Kaki dan Napas

Foto: Endurance Works

Gunung ibarat rumah kedua bagi para pecinta alam. Nggak heran kalau mereka perlu ketangguhan biar bisa mengimbangi beratnya medan pegunungan. Untuk itu, anggota tubuh yang berfungsi banyak ketika hiking harus selalu dilatih.

Karena yang dipakai buat mendaki gunung itu kaki dan pernafasan yang kuat, nggak perlulah seorang senior menampar, apalagi memukul-mukul juniornya buat melatih kedua hal itu. Cukup latihan lari saja. Misalnya jogging yang rutin atau lari marathon dengan jarak yang semakin diperpanjang. Nggak perlu buang uang harus keluar kota, latihannya juga bisa dimulai bahkan dari dumah sendiri. Misal memutari stadion, memutari jalan raya sekolah mu, atau bisa juga latihan mandiri keliling komplek dekat rumah. Jadi waktu hiking, stamina dan badan kita udah siap buat menaklukan medangunung yang terkenal berat.

 

Latihan Pull Up untuk Panjat Tebing

Foto: Mens Health

Alam nggak selalu menyediakan track yang aman buat diakses. Makanya, kemampuan wall climbing alias panjat tebing juga jadi aset yang penting buat dimiliki.  Coba deh tebak, apakah hal ini juga perlu dilatih dengan pukul-pukulan? Nope! yang kamu perlukan adalah kemampuan otot tangan dan perut yang kuat. Buat melatihnya, coba aja latihan pull up. Dengan pull up, otot tangan dan perut bakal makin kuat menopang berat tubuhmu. Ohiya, tentunya kamu juga perlu belajar teknik-teknik panjat tebing yang benar supaya ngga terjadi kesalahan yang bisa berakibat fatal, Guys.   

 

Berlatih Renang dan Pernafasan untuk Diving

Foto: Indeep

Indonesia terkenal punya keindahan laut yang super eksotis. Terumbu karang dan ikan-ikan yang indah bisa kita saksikan di perairan tanah air ini. Karena itu diving juga kerap menjadi agenda para pecinta alam. karena berhubungan dengan air dan kedalaman, jelas latihan yang diperlukan adalah latihan renang dan pernafasan. Lagi-lagi, nggak ada hubungannya sama pukul-pukulan kan? 

Dengan menguasai teknik renang yang tepat, kamu akan merasa lebih mudah dan nyaman saat melakukan diving. Kalau udah begini, rasanya nggak ada lagi yang membatasi kamu dari keindahan alam bawah laut Indonesia.  

 

Jelajah Malam untuk Latih Keberanian

Foto: PC Wallart

Keberanian termasuk karakter yang wajib banget dipunyai sama anak Pecinta Alam. Ini nggak bisa dipungkiri karena semua bentuk kegiatan Pecinta Alam, kayak mendaki, panjat tebing, diving, serta tentu saja menyusuri hutan, memerlukan keberanian. Jelas kalau keberanian seseorang harus dilatih sebelum mulai menyusuri alam. Meski begitu, melatih keberanian nggak perlu dengan cara harus bertarung lawan senior atau semacamnya. In fact, aspek yang paling penting adalah bagaimana kamu mengalahkan rasa takutmu lewat rasa percaya diri dan kemampuan yang kamu miliki. Cara melatihnya, coba aja melakukan kegiatan jelajah malam.

Ketika melakukan jelajah malam, biasanya peserta hanya dibekali sebuah senter dan harus berjalan sendiri-sendiri menelusuri hutan. Pelatih udah meninggalkan petunjuk-petunjuk yang bakal menggiring peserta dari satu pos ke pos selanjutnya. Cara ini bakal memaksa peserta buat berani, sekaligus belajar mengatasi permasalahan yang ditemui di sepanjang jalan.   

 

Survival untuk mental Pantang Menyerah

Foto: Survival Life

Berada di alam bebas membuat kita harus siap menghadapi berbagai kemungkinan. Nggak jarang hal-hal berbahaya kayak banjir, tanah longsor, dan sebagainya tiba-tiba menghadang. Untuk itulah, mental pantang menyerah sangat diperlukan oleh para pecinta alam. Buat melatihnya, materi dasar bernama survival wajib dikuasai. 

Materi ini melatih peserta agar bisa bertahan hidup di alam meski dalam situasi paling sulit. Misalnya tentang gimana mencari makanan, mencari air yang bisa diminum, membangun shelter tempat bernaung dan sebagainya. Saking pentingnya, materi ini juga wajib dikuasai mereka yang profesinya tergolong berbahaya. kayak Pilot, Nahkoda, atau tim penyelamat bencana. Waah keren ya!

 

Editor: Bogiva

RELATED ARTICLES

Please read the following article