Zetinzen.com - Aksi Leicester City musim lalu benar-benar mengejutkan fans sepak bola. Sebagai klub underdog, secara ajaib Leicester berhasil menjuarai Premier League musim 2015/2016. Tapi, secara mengejutkan pelatih yang berjasa membawa Leicester meraih makota tertinggi liga inggris, Claudio Ranieri dipecat oleh klub. From hero to Zero, kini Leicester pun malah jadi sasaran hujatan!
Tanpa Claudio Ranieri, Leicester 99% nggak akan mungkin memenangi Premier League musim lalu. Yap, pelatih asal Italia itu menyulap Leicester yang sebelumnya finish di urutan 14, langsung melejit menjadi juara. Pemain seperti Jamie Vardy, Ngolo Kante, serta Ryad Mahrez menjadi pemain bintang seketika. Sayangnya dewi keberuntungan nggak lagi menyelimuti Leicester musim ini. Mereka pun kembali ke papan bawah. Sang pelatih Ranieri mendapat sorotan tajam dari manajemen karena penampilan klub yang buruk. Hingga berujung pemecatannya pada tanggal 23 Februari lalu. Hmm, ibarat “habis manis sepah dibuang”.
Pemilik klub Leicester, Aiyawatt Srivaddhanaprabha pun memberikan sedikit penjelasan. “Kami sekarang sedang kesulitan untuk mencapai target dan kami merasa perlu memaksimalkan 13 pertandingan yang tersisa (hingga akhir musim).” Sebutnya kepada Telegraph. Tapi tetap aja, pendapat itu nggak cukup buat membendung kritik publik kepada klubnya yang dianggap nggak tahu terima kasih.
Selain manajemen sebagai pihak yang memiliki kewenangan memecat, sejumlah pemain bintang pun menjadi sasaran hujatan. Nggak hanya oleh fans Leicester, tapi juga fans bola seluruh dunia. Mereka dianggapnya “munafik” karena seolah-olah mengucapkan kesedihan kepada Ranieri, padahal mereka sendiri yang meminta Ranieri dipecat.
Ini berawal dari investigasi BBC Sport yang menyebutkan bahwa ada 4 pemain yang menemui manajemen secara langsung untuk meminta pemecatan sang pelatih. Mereka adalah Kasper Schmeichel, Wes Morgan, Marc Albringhton, dan sang bintang Jamie Vardy. Kabar ini memicu amarah fans yang kemudian melampiaskan kekesalan di akun Instagram mereka. Kasper Schmeichel pun melakukan pembelaan kalau ia tidak pernah meminta Ranieri dipecat. “Kabar itu tidak benar. Para pemain tidak pernah membangkang terhadap pelatihnya, apalagi sampai mempengaruhi keputusan owner,” sebut sang kiper sebagaimana dilansir dari Express.
Tidak hanya fans dan media, para pengamat sepak bola juga ikut bereaksi. Pelatih klub lain dan mantan pemain turut mengomentari Pemecatan Claudio Ranieri ini. Salah satu yang paling vokal adalah Jose Mourinho, pelatih yang saat ini menangani Manchester United. Padahal di lain sisi, Leicester City secara mengejutkan lolos di babak 16 Liga Champions. Dan masih memiliki peluang lolos ke 8 besar. Ditambah Claudio Ranieri berhasil meraih FIFA Manager of The Year 2016. So, keputusan ini dianggap kurang tepat.
Editor: Fanny