zetizen

Review Film Venom: Cerita Klise Diselamatkan Aksi dan Unexpected Ending

Movie

Film anti-hero kerap kali disandingkan dengan nama besar superhero yang jadi lawannya. Alhasil, film-film ini biasa diganjar rating jelek. Tapi untuk sebagian pecinta film yang terlanjur penasaran, rating rendah nggak melunturkan keinginannya untuk datang ke bioskop. Kali ini, Venom termasuk salah satunya. Cuma bisa mendapatkan rating 7 di IMDB dan 30% di Rotten Tomatoes, tapi hingga minggu pertama pemutarannya, Venom berhasil meraup pemasukan sebesar $80 juta. Scene penuh aksi menegangkan dan pendalaman karakter yang mantap jadi alasannya.

Serangan Venom bikin seisi kota San Francisco mati kutu (foto: IMDB)

Cerita dibuka dengan klise oleh roket yang jatuh di Malaysia. Ternyata, meteor ini membawa berbagai macam organisme hidup yang menyerang masyarakat di sekitarnya. Setting berubah ke San Francisco dimana Eddie Brock (Tom Hardy) bekerja sebagai reporter. Suatu hari, Brock ditugaskan untuk mewawancarai Carlton Drake (Riz Ahmed) yang merupakan CEO dari Life Foundation, perusahaan yang menjadi otak dibalik peluncuran roket. Brock yang mengetahui ada yang tidak beres pun menyerang Drake dengan berbagai tuduhan. Tahu sendiri dong gimana ngototnya Brock sebagai idealis untuk mencari kebenaran, akhirnya Ia dipecat. Brock pun hidup luntang-lantung dan berantakan. Beruntung, salah seorang dari Life Foundation mengajaknya bertemu untuk menunjukkan ketidak beresan dalam penelitiannya. Dari sinilah Brock mulai 'berteman' dengan Venom. SPOILER ALERT! Saking dekatnya hubungan mereka, prepare the tissue before the movie end.

Untuk para pecinta film superhero, Venom barangkali hanya mendapatkan rating kecil berkat alur dan premisnya yang sederhana plus gampang ditebak. Ceritanya klise. Alien datang ke bumi, ingin menginvasi dan menguasai, lalu datang orang-orang yang melawannya. Tapi di tengah-tengah upaya perlawanan muncul pihak yang ingin menjatuhkan secara politis.

Menjadi simbiot, Eddie Brock dan Venom harus menyamakan pikiran (foto: IMDB)

Beruntung Venom menempatkan Tom Hardy untuk memerankan Brock. Cowok asal Inggris ini benar-benar total memerankan karakternya. Dari Brock yang kaya raya sampai Brock yang penyakitan. Nggak salah kalau beberapa movie-lovers beranggapan film ini memunculkan dua kubu, yang suka dan yang nggak suka. Buat mereka yang suka, film ini bagus banget karena punya ending yang nggak terduga. Dan untuk sisanya, film ini nggak jauh beda dengan film-film Kamen Rider yang biasa kita tonton tiap hari Minggu. Basi!

Serangan Venom bikin seisi kota San Francisco mati kutu (foto: IMDB)

But, bukan Marvel namanya kalau nggak memunculkan kejutan-kejutan menyenangkan. Mood-mu bakal dibawa naik turun selama 112 menit. Waktu bosan di menit-menit awal, kamu bakal disambut dengan aksi menegangkan Brock melewati jalanan San Francisco dengan motornya dan aksi tembak-tembakan. Ditambah lagi dengan chit-chat yang humoris, seolah-olah kamu lagi nggak nonton film adventure, tapi film komedi. Tersaji lengkap!