Are You a Zetizen?
Show Menu

Viral Foto Pantai Dipenuhi Sampah, Seberapa Tercermar Laut Kita?

Nena Zakiah Nena Zakiah 21 Dec 2018
Viral Foto Pantai Dipenuhi Sampah, Seberapa Tercermar Laut Kita?

Zetizen.com - Baru-baru ini, foto turis asing yang berjemur di pantai di Bali jadi viral. Bukan karena keindahannya, tetapi karena saking kotornya! Yep, foto yang diunggah oleh Jordan Simons di akun Instagram miliknya, @thelifeofjord sontak jadi bahan pembicaraan. Pasir pantai tersebut dipenuhi sampah, mulai dari plastik, sandal, sampai gelas minuman. Ckckck.

Mirisnya, pantai tersebut bukan satu-satunya potret buruk di negeri ini. Sebagai salah satu negara dengan garis pantai yang panjang dan dikelilingi lautan luas, persoalan sampah tentu perlu jadi perhatian khusus. Sebenarnya, seberapa kotor laut Indonesia, sih? 

Indonesia Menyandang Status sebagai Negara Kedua Penghasil Sampah Plastik Terbanyak di Dunia!

Indonesia Menyandang Status sebagai Negara Kedua Penghasil Sampah Plastik Terbanyak di Dunia!

Dibalik indahnya lautan Indonesia, masih menyisakan PR tentang sampah. Miris ya? (National Geographic)

Siapa sangka kalau negeri kita tercinta ini adalah penghasil sampah plastik terbesar kedua di dunia, setelah China? Menurut Asia Times, Indonesia menghasilkan 3,2 juta ton sampah plastik yang tidak tertangani dengan baik setiap tahun dan sebanyak 1,29 ton sisanya berakhir di laut. China sendiri menghasilkan 8,82 juta ton sampah plastik setiap tahunnya. Hal ini disebabkan oleh manajemen pengolahan sampah yang kurang baik serta edukasi masyarakat yang kurang. Terbukti, masih sering kan kita lihat orang-orang membuang sampah di sungai? Sampah tersebut akan terus mengalir hingga muara dan berakhir di lautan. Miris!

Selain itu, bukan hanya laut yang tercemar oleh sampah, tetapi juga sungai-sungai yang ada di Indonesia. Baru-baru ini, Sungai Citarum di Jawa Barat dinobatkan sebagai sungai terkotor di dunia! Menurut laman The Diplomat, sungai Citarum menghasilkan 20.000 ton sampah setiap harinya dan sebanyak 320.000 ton limbah yang diproduksi oleh 2000 pabrik di sepanjang sungai tersebut. So sad!

Binatang Laut Banyak yang Mati karena Memakan Sampah

Binatang Laut Banyak yang Mati karena Memakan Sampah

Ikan Paus yang Ditemukan Mati karena Memakan Sampah Plastik (BBC News)

Satu bulan yang lalu, tepatnya 20 November 2018, seekor ikan paus ditemukan mati mengambang di perairan pulau Kapota, yang masih satu wilayah dengan Taman Nasional Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Ikan sepanjang 9.5 meter itu rupanya telah memakan 6 kilogram sampah plastik! Menurut laman BBC News, ada sekitar 115 gelas plastik, empat botol plastik, 25 kantung plastik serta sepasang sandal di dalam perut ikan paus itu. Hal ini membuktikan kotornya lautan Indonesia hingga berakhir pada perut ikan paus malang tersebut.

Nggak cuma itu, menurut Ocean Crusaders, secara global ada 100.000 binatang laut dan satu juta burung laut yang mati akibat mengonsumsi sampah plastik. Sampah plastik itu dianggap sebagai makanan, seperti penyu yang menganggap kantong plastik sebagai ubur-ubur. Menyedihkan, ya? Oleh karena itu, para penggiat konservasi dan komunitas peduli lingkungan pun semakin giat menyuarakan untuk tidak lagi membuang sampah di pantai dan laut, untuk mengurangi insiden itu terulang kembali.

Pantai-Pantai Mulai Darurat Sampah!

Pantai-Pantai Mulai Darurat Sampah!

Nggak lagi indah jika pantai dipenuhi sampah begini, ya? (The Conversation)

Bali yang kita banggakan karena keelokan pantai dan lautnya pun nggak kalah pusing oleh permasalahan sampah. Apalagi, di pantai yang paling banyak dikunjungi turis, seperti Kuta, Jimbaran dan Seminyak. Sampah-sampah plastik tersebut terlihat mengotori pasir pantai, hingga pemerintah dan pengelola pantai setempat menerjunkan alat-alat berat dan petugas untuk membersihkan sampah yang berceceran. The Telegraph menyebut, ada 100 ton sampah yang dibersihkan setiap harinya di pantai-pantai tersebut.

Indonesia sendiri menyumbang 10 persen dari total pencemaran laut global. Maka dari itu, sebisa mungkin untuk menjaga lingkungan sekitar kita untuk tetap bersih dan mulai membiasakan diri mengurangi penggunaan plastik, ya! 

RELATED ARTICLES

Please read the following article