DI dunia, baru satu juta spesies serangga yang teridentifikasi. Sebanyak 4-5 juta sisanya belum terungkap. Well, serangga memang organisme yang keberadaannya sangat melimpah dan bisa hidup di mana aja. Salman Febyansyah punya hobi menarik, yakni mengoleksi berbagai jenis serangga atau biasa disebut dengan insektarium. Hobi satu ini cocok banget buat kamu si pencinta alam.
“Tahun lalu, aku lagi iseng scroll galeri buat hapus foto karena memori penuh. Aku melihat salah satu foto serangga yang pernah aku awetkan dengan cairan resin saat SMA. Akhirnya, aku bikin insektarium lagi dengan menggunakan gel hand sanitizer. Ternyata seru juga dan banyak yang tertarik melihat video proses pembuatannya yang aku upload di TikTok. Sejak itu, insektarium jadi hobi baruku,” tutur cowok asal Jombang itu.
Insektarium bisa menjadi hobi Koleksi yang menarik dan bermanfaat, lho. Selain memperluas pengetahuan tentang alam dan siklus kehidupan, mengoleksi serangga bisa menenangkan pikiran dan menjaga kesehatan. Kamu pun masih bisa melihat serangga tertentu yang sudah punah di masa depan. Jenis serangga yang dikoleksi beragam seperti semut, kecoak, capung, lalat, kupu-kupu, lebah, belalang, dan kumbang.
Ada dua metode yang bisa kamu aplikasikan untuk mengawetkan serangga. Untuk pengawetan basah, suntikkan cairan alkohol di seluruh tubuh badan serangga, terutama bagian abdomen/perut. Jika serangganya nggak memungkinkan untuk disuntik, skip aja tahap ini. Rendam serangga yang sudah disuntik ke botol berisi cairan alkohol minimal sehari. Lalu, pindahkan serangga ke botol pengawetan dan masukkan gel hand sanitizer sampai penuh. Jangan lupa tutup botol dengan rapat biar gel hand sanitizer nggak menguap.
Nah, kalau pengawetan kering, biasanya lebih cocok untuk serangga bersayap. Caranya, masukkan serangga yang sudah mengering ke dalam wadah berisi tisu yang dibasahi air selama semalaman. Lalu, lakukan proses pinning dengan mengatur posisi serta membentangkan kaki dan sayap serangga menggunakan pin. Suntikkan cairan alkohol di seluruh tubuh serangga, kemudian keringkan dalam oven khusus selama 3-7 hari dengan suhu 35-40 derajat.
Voila! Tinggal pajang serangga di pigura. “Biar pengawetan yang kering terhindar dari semut, letakkan kapur barus di dalam pigura. Kalau pengawetan basah, kita perlu mengganti cairan alkohol dan gel hand sanitizer apabila warnanya sudah berubah dan berbau menyengat. Kesulitannya itu saat proses pencarian serangga yang sudah mati alami. Meski begitu, hasilnya akan lebih bagus daripada serangga yang ditangkap dengan sengaja,” tandas Salman. Gimana, tertarik jadi kolektor serangga? (arm/c12/lai)