Zetizen.com - Udah beberapa hari terakhir, kita diperdengarkan berita bahwa gunung Agung, salah satu gunung tertinggi di Pulau Bali sedang dalam pengawasan ketat. Penyebabnya, status gunung tersebut baru saja dinaikkan jadi Awas.
Hal itu berkaitan dengan aktivitas magma yang terus meningkat dan dikhawatirkan akan berujung pada erupsi gunung yang berbahaya. Namun, sebenarnya seberapa bahaya sih status Awas tersebut? Terus, ada berapa macam status gunung berapi yang perlu kita pahami buat mengerti bahayanya?
Status gunung yang aktif dan normal berarti gunung tersebut tetap beraktivitas meskipun tidak memiliki perubahan yang signifikan. Status ini pun bisa disimpulkan dengan melihat aktivitas gunung seperti ada erupsi ataupun tidak, serta aktivitas seismik yang meliputi penelitian dari Badan Meteorologi dan Klimatolgi setempat.
Secara umum, status ini menunjukkan keadaan gunung yang stabil dan cenderung aman buat didekati. Meski begitu, mendekat ke gunung api aktif dengan status Normal sekalipun tetap butuh kewaspadaan tinggi. Soalnya, status aktif merupakan masa bagi lava dan magma untuk beraktivitas sebelum meledak bila waktunya tiba.
Ibarat lagi PDKT, status gunung yang satu ini jadi tanda munculnya pergerakan baru, alias peningkatan aktivitas pada sebuah gunung api. Status Siaga pada gunung berapi menunjukkan kalau lava dan magma di dalamnya sedang on the way untuk meletus.
Hal ini bisa dilihat dari peningkatan intensif kegiatan gunung berapi. Di status ini, warga sudah harus disiapkan untuk menghadapi kemungkinan terburuk. Seperti mulai membangun tenda darurat maupun mulai mengungsi.
Dilihat dari namanya, status ini mendorong pemerintah setempat untuk segera mengambil tindakan. Artinya, gunung berapi sudah mulai menunjukkan peningkatan aktivitas signifikan menjelang erupsi.
Pada fase ini, gunung berapi mulai menunjukkan peningkatan aktivitas seismik dan mulai ada aktivitas vulkanik seperti gangguan magmatik, tektonik yang bisa dilihat dari adanya gempa.
Status ini paling dekat dengan kejadian erupsi. Biasanya, setelah pemerintah setempat menetapkan status Awas pada suatu gunung, letusan-letusan mulai terjadi dan aktivitas seismik maupun vulkanik sudah hampir mencapai puncak.
Dilihat dari aktivitasnya, bisa jadi erupsi besar akan terjadi kurang dari 24 jam. Kemungkinan juga status ini akan tetap bertahan jika terjadi letusan susulan setelah letusan utama, seperti yang terjadi di gunung Sinabung.
Editor: Bogiva