Zetizen.com - Pesawat hasil racikan Bapak Bachruddin Jusuf Habibie atau sering disapa B.J Habibie akan siap uji terbang tahun 2020, dan siap diproduksi massal tahun 2024. Nggak cuma pemerintah, sejumlah publik figure pun diajak untuk memberikan dukungan. Contohnya seperti Anies-Sandi yang "di-endorse" jaket bergambar R80 oleh Habibie. Emang apa sih kerennya pesawat karya presiden ketiga Indonesia ini?
Dianggap Cocok untuk Kondisi Geografis Indonesia
Menurut info dari website Kementerian Perindustrian Republik Indonesia, pesawat perintis model ini dinilai paling cocok untuk kondisi geografis Indonesia yang terdiri dari kepulauan. Pesawat R-80 memiliki perawatan yang mudah, lebih hemat bahan bakar, dan dapat dikendalikan secara elektronik atau fly by wire. Habibie pun menjagokan pesawatnya dapat bersaing dengan produk-produk Boeing.
Baca juga:
ODADING, Jajanan Lokal Tak Kalah Viral
|
Soalnya, pesawat R80 menggunakan teknologi baling-baling. Hal ini dianggap lebih cocok untuk penerbangan jarak pendek antar kota besar ataupun dari pulau ke pulau. Selain itu, pesawat dengan baling-baling membutuhkan proses take off yang lebih cepat, sehingga dapat diakomodasi di bandara-bandara yang relatif kecil. Cocok dengan kondisi Indonesia bukan?
B.J Habibie sendiri memang memiliki latar belakang di dunia penerbangan, yaitu pernah bekerja dan menjabat sebagai wakil presiden di bidang teknologi di perusaahan Jerman bernama Messerschmitt-Bölkow-Blohm. So, pengalaman dan reputasi beliau emang nggak perlu diragukan lagi.
Pesawat R-80 sendiri ini memiliki spesifikasi seperti dapat mengangkut 80-90 penumpang, dapat melaju secara di maksimal di angka 330 knots (611 km/h), desain kokpit yang modern, kabin yang luas dan peredaman maksimal akan memberikan kenyamanan lebih kepada penumpang.
Baca juga:
Gaungkan Literasi untuk Kemajuan Negeri
|
Dukungan Nyata dari Berbagai Pihak
Melihat banyaknya karya anak-anak muda yang kurang dapat perhatian pemerintah, cukup melegakan bahwa karya ilmuwan sekelas Habibie kali ini dapat perhatian yang cukup besar. Bukan cuma kalangan pemerintah aja, tapi juga kalangan masyarakat secara luas. Melalui crowdfunding (penggalangan dana) yang diadakan di Kitabisa.com, ternyata pesawat R80 mendapat total sumbangan hingga 2,6 miliar Rupiah! Dana tersebut rencananya akan digunakan buat merancang prototype pesawatnya.
Memang angka tersebut masih belum cukup buat meng-cover seluruh dana produksi R80 yang ditaksir mencapai Rp. 200 miliar. Namun, besarnya angka sumbangan seenggaknya nunjukin besarnya dukungan publik, sehingga bisa menyemangati pemerintah Indonesia untuk mencarikan sponsor yang lebih besar pula.
Kebetulan, Habibie juga sedang gencar-gencarnya melakukan promosi untuk pesawatnya. Yang terbaru, Habibie memberikan jaket kepada pasangan gubernur-wakil gubernur baru DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno. Ibaratnya, endorse buat mereka tuh ya?
Bahkan, sejumlah public figure seperti Nadine Chandrawinata Oki Setiana Dewi juga diundang dalam presentasi pesawat R80, dengan harapan pesawatnya akan lebih dikenal masyarakat melalui bantuan public figure tersebut. Wah, boleh juga strategi marketing-nya yah?
Sudah Banjir Pelanggan
Meski masih berupa konsep, ternyata pesawat R80 sudah dapat antrian pelanggan. Yap, pesawat ini sudah dipesan oleh beberapa maskapai, loh. Seperti yang dikutip dari PT. RAI, maskapai itu adalah seperti 50 unit dipesan oleh, NAM Air, 15 unit oleh Kalstar Aviation, 10 unit oleh Trigana Air Services, dan 5 unit oleh Aviastar. Produksi R80 sendiri dilakukan oleh PT. Dirgantara Indonesia dan PT. Regio Aviasi Industri, dan dijadwalkan akan siap diproduksi massal tahun 2024.
Bahkan, proyek R80 ini juga diperkirakan dapat menyerap lapangan kerja hingga 1000 orang, dan diharapkan akan diisi oleh para engineer muda Indonesia. Lumayan, buat mengurangi tingkat pengangguran di Indonesia. Kamu yang sedang atau tertarik kuliah teknik, boleh dicatat nih!
Keren kan? Semoga pesawat ini terus berkembang dan bisa jadi motivasi kita untuk berkarya bagi Indonesia, dan semoga terus lahir Habibie-Habibie lainnya diantara generasi Z sekarang!
Editor: Fahri Syadia