Are You a Zetizen?
Show Menu

Mengenal Makna dibalik Penampilan Performer 69 Performance Club  

Fahri Syadia Fahri Syadia 29 Jan 2017
Mengenal Makna dibalik Penampilan Performer 69 Performance Club   

 

Zetizen.com - Di Indonesia, masih banyak orang yang nggak mengerti makna performance art. Malah, banyak yang menganggap performance art cuma bentuk seni asal-asalan yang nggak bermakna. Padahal, hal itu samasekali nggak benar. 

Disitulah 69 performance club mencgambil peran. Bertekad mewadahi kreasi para seniman performance art dalam merefleksikan kehidupan sehari-hari mereka, klub ini merupakan buah inisiatif komunitas Forum Lenteng. Nama “69” sendiri diambil dari nomor rumah lokasi Forum Lenteng di Jl. H. Saidi no. 69 Tanjung Barat, Jakarta.  

Dalam perjalanannya, penampilan para seniman diabadikan dalam bentuk video. Tiap video cenderung punya arti eksplisit yang berakar dari perasaan dan impresi para lakonnya terhadap berbagai masalah sehari-hari. berikut beberapa diantaranya.

 

 

 

Dari dua penampilan diatas, secara kasat mata, rasanya akan banyak tafsir yang muncul dalam benak penonton. Apa sih yang dia lakukan? Apa yang coba dia sampaikan?

Hal ini dijelaskan Ragil Dwi Putra, salah satu anggota 69 performance club sebagai bentuk impresi dari makna yang disampaikan. Tiap gerakan mewakili sebuah makna dan pesan tersendiri.

Tentunya, sebagai salah satu performer, Ragil juga punya penampilannya sendiri. karyanya dicantumkan dalam website 69 performance Club. Salah satunya berjudul Menjadi Beberapa Bagian.

 

 

“Mental kita di depan kamera mempengaruhi gestur kita. Ketika kita di depan kamera secara sadar kita seperti diperhatikan oleh mata. Karena itu saya menguji seberapa lama tubuh saya bisa bertahan di depan sorotan kamera. Gerakan palu dan cermin itu pun disimulasikan untuk mengintervensi penonton.” Ungkap Ragil.

Digambarkan sebagai bentuk seni dari pengalaman para artis terhadap lingkungannya, penampilan dalam Klub ini cenderung mengangkat tema sosial, budaya, dan politik. Yang jelas, segala bentuk performance itu nggak lepas dari esensi ‘kuratorial’ yang selalu mereka bawa. 

“Mental kita di depan kamera mempengaruhi gestur kita. Ketika kita di depan kamera secara sadar kita seperti diperhatikan oleh mata," - Ragil

Meski memang merupakan aliran seni minoritas, Komunitas ini sangat terbuka untuk berdiskusi. Mereka bahkan mengakui kalau tak jarang,mereka juga mendapat ilmu baru dari hasil diskusi. Untuk berdiskusi, hanya ada satu syarat yang harus dipenuhi. Yakni, penonton harus mengetahui dulu makna performance art. Tujuannya, agar kerangka berpikir dan arah diskusi bisa sejalan.

Nah, buat kamu yang tertarik dengan performance art, kamu bisa banget kepo 69 performance club lebih jauh. Kamu bisa melihat karya-karya mereka, atau mengecek jadwal workshopnya langsung di laman web mereka di http://69performance.club/. Kamu juga bisa mencoba mengikuti kegiatan mereka yang biasanya dihelat tiap tanggal 6 dan tanggal 9 setiap bulannya.

 

RELATED ARTICLES

Please read the following article