Are You a Zetizen?
Show Menu

Saatnya Yang Muda Berkarya

Abiyoso Mg Abiyoso Mg 30 May 2022
Saatnya Yang Muda Berkarya

SEBAGAI Kota Pahlawan, semangat perjuangan arek-arek Suroboyo masih tertanam dalam diri pemudanya. Jika dulu berjuang mempertahankan kemerdekaan, kini berjuang meraih mimpi dan membanggakan bangsa. Selagi masih muda, yuk terus berkarya dan menginspirasi sebagaimana gen Z Surabaya berikut! (kom/arm/c12/lai)

Peraih medali emas Olimpiade Pelajar Indonesia mata pelajaran bahasa Inggris itu masih berusia 12 tahun. Mirelle, sapaan akrabnya, nggak hanya berprestasi di bidang akademik, tetapi juga piawai bermusik. Mulai bermain biola, piano, hingga bernyanyi. Mirelle memanfaatkan waktunya selama pandemi untuk mengembangkan potensi dalam kepenulisan lagu. Hingga dia sukses merilis single berjudul Brighter Days pada Februari 2022. “Menang kalah bukan masalah, yang penting pembelajarannya. Punyai kemauan mencoba hal baru karena selalu ada hal baik yang bisa diambil dari setiap prosesnya. Terus motivasi diri untuk maju selangkah mendekati mimpi!” pesannya.

Alisya Mellynar menjadi salah satu delegasi SEA Games 2021 yang membawa pulang medali emas untuk cabang wushu. Atlet berusia 20 tahun itu sudah langganan menjuarai kompetisi, baik nasional maupun internasional. Alisya mengawali minatnya pada olahraga wushu pada 2012. Dia mengaku saat itu hanya iseng mengikuti ajakan sepupunya. Wah, keisengan yang membawa berkah, ya!

Di tengah kesibukannya di bidang olahraga, Alisya aktif menjalankan kewajibannya sebagai mahasiswa. Kehidupan perkuliahannya tetap stabil berkat skala prioritas yang diterapkan. “Tetap yakin dan terus berusaha. Sisanya pasrahkan sama Yang Kuasa. Waktu Tuhan pasti yang terbaik,” tandasnya

Keterbatasan bukanlah penghalang untuk berkarya. Huriyah Dhawy Febrianti membuktikan jika dirinya bisa menggapai mimpinya meski dengan keterbatasan penglihatan. Mahasiswi Universitas Airlangga itu berhasil menerbitkan tiga buku sekaligus hanya dalam waktu satu tahun. Wah! Dalam ketiga tulisannya, Dhawy membahas isu kesehatan mental dan drama keluarga dengan jalan cerita serta konflik yang beragam.

“Sebagai calon pemimpin masa depan, kita harus mencintai ide-ide di kepala kita. Setiap ide itu berlian. Berlian nggak boleh dihanguskan oleh ketakutan. Kita harus tumbuh dengan kecintaan terhadap potensi yang kita punya. Bukan malah denial karena dijatuhkan dengan bully-an orang lain,’’ pesan Dhawy.

Pelajar SMPN 6 Surabaya itu memiliki kepedulian yang tinggi terhadap lingkungan. Areya mengolah limbah makanan untuk dijadikan kompos berkua litas tinggi meng guna kan maggot. Tumbuh dalam keluarga zero waste, kegiatan yang Areya lakukan mendapat dukungan penuh dari kedua orang tuanya. Belakang rumahnya bahkan disulap menjadi greenhouse. Lewat kerja sama dengan beberapa hotel dan warung, dia bisa mengumpulkan limbah makanan sekitar 50 kg setiap harinya. Pangeran Lingkungan Hidup 2021 itu juga punya kampung binaan untuk mengolah sampah organik, lho! Kompos hasil olahan nantinya dibagikan kepada masyarakat yang membutuhkan. ’’Banyak warga yang masih susah diajak peduli terhadap lingkungan. Jadi, saya biasanya juga menjelaskan benefit pengolahan sampah organik," ungkap Areya.

 

Data sensus penduduk 2020 menunjukkan generasi Z mendominasi jumlah penduduk Kota Surabaya. Gen Z adalah generasi yang lahir pada 1997-2012. Tentu, banyaknya kelompok usia produktif memegang peranan penting. Sebagai Gen Z, yuk bekali diri dengan keterampilan yang mampu mengembangkan potensi! (c12/lai)

RELATED ARTICLES

Please read the following article