zetizen

Saat Sang Idola Ditolak, Cancel Culture dan "Otak" di Baliknya

Dear You

Zetizen-Pernah lihat seseorang diserang di media sosial akibat perbuatan atau perkataannya di masa lalu? Nah, mungkin kamu baru aja melihat seseorang melakukan canceling terhadap sosok yang diserang. Eh, emangnya apa sih canceling itu dan seperti apa dampaknya? Simak penjelasan Zetizen bareng Chrishianie SPsi MPsi, seorang psikolog dalam platform kesehatan dan konseling online, yuk! (c20/kch)

Chrishianie SPsi MPsi

Canceling atau cancel culture merupakan peristiwa di mana seseorang ditolak/di-cancel akibat perbuatan atau perkataannya yang dianggap tidak menyenangkan atau menyerang. "Seiring dengan berkembangnya media sosial, informasi atau dalam hal ini gerakan canceling akan lebih mudah dibaca dan menyebar," ujar Chrishianie.

"Kita bisa memakai sudut pandang social comparison theory pada fenomena canceling ini. Yakni, kita sebagai individu memiliki keinginan untuk membandingkan diri dengan orang lain," jelas Chrishianie. "Ada kecenderungan untuk memban- dingkan diri dengan orang yang tidak sebaik diri kita. Tujuannya, menimbulkan perasaan baik terhadap diri kita," imbuhnya.

Terus, Apa Yang Harus Dilakukan sebagai Pengguna Media Sosial?

"Saat kita dihadapkan dengan tindakan canceling, akan lebih baik jika kita menunda untuk memberikan respons. Ada baiknya kita mengamati kasus tersebut lebih mendalam, berusaha open-minded, dan mempunyai rasa empati pada sosok yang di-cancel," ujar Chrishianie. Jadi, jangan asal "tembak" aja ya, guys! Tetap perhatikan etika dalam bermedia sosial.

I CHOOSE YOU,  MY IDOL

Zetizen-Memilih seorang idola pastinya bukan hal yang jarang kita lakukan. Banyak sosok di sekitar kita dengan segudang inspirasi untuk kita jadikan panutan. Saking banyaknya, kamu tentu perlu berhati-hati dalam memilih seorang idola. Nah, biar nggak salah pilih dan berujung sakit hati, kamu bisa ikuti hal yang perlu diperhatikan saat memilih idola versi Zetizen di bawah ini! (c20/kch)

Memilih seorang idola kadang cuma berawal dari sekadar memiliki kesamaan. Baik hobi, profesi yang dijalani, maupun pengalaman hidup yang sama. Nah, kalau kamu tahu calon idolamu punya kesamaan denganmu, mungkin kamu nggak salah pilih. Selain itu, calon idolamu bisa saja jadi inspirasi buat bikin kamu terus berkembang.

Maraknya budaya canceling di media sosial tentu bukan hal yang sepele. Bisa saja sosok yang kamu idamkan malah rawan terkena canceling oleh oknum-oknum yang ingin menjatuhkan. Sebelum kamu mengidolakan seseorang, coba pelajari dulu bagaimana orang tersebut berperilaku di masa lalu. Kalau sampai sang idola sudah ter-cancel, pasti bikin sedih, deh!

Seseorang yang bakal jadi idolamu nggak harus berasal dari kalangan public figure atau orang-orang terkenal. Bisa saja orang-orang di sekitarmu jadi sosok yang menginspirasi kamu untuk jadi lebih baik lagi. Dengan memiliki idola yang dekat denganmu, kamu tentu akan lebih mudah belajar banyak darinya.