Zetizen - Apa yang terlintas di benakmu tentang jurusan agrobisnis? Sawah? Petani? Cocok tanam? Kalau iya, berarti kamu belum mengenal betul sama jurusan satu ini. Jurusan agrobisnis nggak cuma mengajarkan bercocok tanam lho! Lebih jelasnya, yuk kita tanya langsung ke Naufal Farhani Kamal, alumnus agrobisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta sekaligus Duta Petani Milenial Kementerian Pertanian. (arm/c14/lai)
Z: Menurut Kak Naufal, apa sih yang membuat jurusan agrobisnis ini menarik?
N: Jadi, jurusan agrobisnis ini nggak hanya mempelajari cocok tanam, tapi juga mengatur bisnis dunia pertanian. Sejak kecil, saya tertarik sekali dengan dunia bisnis. Pada saat itu, saya berpikir bahwa kebutuhan dasar manusia dipenuhi hasil dari sektor pertanian. Saya melihat ada peluang besar pada bisnis di bidang pertanian. Pas saya udah masuk, justru ketertarikan itu bertambah dengan adanya rasa tanggung jawab untuk memberikan solusi pada dunia pertanian di Indonesia.
N: Kita nggak hanya belajar tentang seluk-beluk pertanian, tapi juga tentang memaksimalkan keuntungan dari setiap produk pertanian yang dihasilkan. Mulai penanaman, pengolahan, sampai pemasaran. Sebab, kita juga harus tahu pengelolaan produk agar kualitasnya baik.
Mata kuliahnya, antara lain, komunikasi dan penyuluhan, ekonomi pertanian, olahan pertanian, serta kewirausahaan. Nah, salah satu materi yang sangat seru itu supply chain. Di situ kita harus menganalisis perma salahan petani hingga membuat prototipe usaha yang membantu mereka menyelesaikan permasalahan tersebut.
N: Nah, itu yang selalu jadi pemikiran orang-orang tentang jurusan ini. Makanya, sebagai lulusan agrobisnis, ini jadi tantangan agar saya bisa mengubah stereotipe tersebut dengan memberikan inovasi terbaru pada dunia pertanian. Kita perlu menunjukkan cara bertani yang modern dengan menggunakan teknologi supaya pengelolaan pertanian negeri ini lebih maksimal dan hasilnya meningkat.
N: Konsep berkelanjutan dalam agrobisnis nggak membatasi ruang lingkup dan prospek pekerjaan dalam satu bidang aja. Artinya, agrobisnis memberi kita banyak pilihan prospek pekerjaan pada masa depan. Misalnya, dosen, penyuluh pertanian, peneliti pertanian, pengusaha, hingga manajer pemasaran. Nah, tinggal teman-teman menyesuaikan dan mengarahkan potensinya agar kuliahnya optimal.
N: Percepat jatuh cinta pada jurusan agrobisnis supaya nanti nggak merasa berat saat kuliah. Awalnya mungkin merasa kesulitan karena masih dalam masa peralihan SMA ke kuliah. Namun, jika dijalani dengan cinta, pasti bisa kok. Jangan berpikir kalau lulusan agrobisnis hanya bekerja di sawah ya. So, do the best and make a journey on your study at bachelor degree!