Are You a Zetizen?
Show Menu

Belajar Memahami Tindak Kejahatan

Abiyoso Mg Abiyoso Mg 02 Feb 2023
Belajar Memahami  Tindak Kejahatan

Zetizen - Siapa yang sewaktu kecil sering main polisi-polisian atau gemar nonton Detective Conan? Pasti dulu sempat terlintas kalau gede mau menghapus kejahatan di muka bumi, haha. Well, impianmu itu bisa terwujud lho. Kalau kamu tertarik mempelajari seputar investigasi dan kasus kejahatan, ada satu jurusan kuliah yang cocok buat kamu.

Yaps, jurusan kriminologi namanya! Mau tahu gimana keseruan kuliah di jurusan kriminologi? Yuk, kita tanya langsung sama Aditya Mukti Rahadi, alumnus kriminologi Universitas Indonesia.

Kriminologi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari segala aspek tentang kejahatan dan penyebabnya di masyarakat. Di jurusan tersebut kamu bakal mencari penyebab perilaku kejahatan, kronologi, hukuman, pencegahan, dan pengendaliannya. Karena itu, kriminologi berhubungan dengan banyak ilmu lain seperti sosiologi, psikologi, ekonomi, sejarah, biologi, geografi, antropologi, filsafat, politik, hukum, hingga jurnalistik.

”Di jurusan kriminologi banyak sekali mata kuliah yang didapatkan. Ada etnografi kejahatan di Indonesia, teror dan terorisme, sosiologi perilaku menyimpang, kriminologi dan pembangunan, kejahatan terencana, sistem peradilan pidana, hak asasi manusia, strategi pencegahan kejahatan, kejahatan seksual, kejahatan lingkungan, viktimologi, serta jurnalistik investigasi. Nah, aku sendiri tertarik sama kejahatan transaksional. Yang mana aku bisa belajar cybercrime, terorisme, drug trafficking, dan human trafficking,” tutur Aditya.

Menariknya, kamu nggak hanya duduk di kelas dan mencatat penjelasan dosen lho. Ada kegiatan lapangan yang sangat menantang. Misalnya, berkunjung ke lapas dan berdiskusi dengan penghuni penjara. Selain itu, saat olah tempat kejadian perkara (TKP), kamu bisa mempelajari sidik jari, jejak darah, hingga reka ulang perkara. Pastinya seru banget dan bikin melek sama berbagai tindakan kriminal dan pelanggaran yang pernah terjadi.

Masuk jurusan itu nggak harus dari latar belakang rumpun ilmu tertentu kok. ”Aku aja dari IPA, dan baru belajar sosiologi saat kelas 12 SMA. Hampir sama dengan jurusan lain sih. Yang disiapkan adalah semangat, keinginan belajar, dan pantang menyerah. Karena kita nantinya bisa belajar dari nol. Tantangannya itu saat nggak bisa menyeimbangkan diri di tengah[1]tengah teman yang kompetitif. Kalau malas, ya pasti bakal merasa ketinggalan,” ujarnya.

Semakin kompleks kehidupan, semakin meningkat pula kriminalitas yang terjadi. Lulusan jurusan kriminologi sangat dibutuhkan, baik di kepolisian, kejaksaan, maupun pengadilan. Kesempatan berkarier di lembaga seperti BIN, KPK, Kementerian Hukum, BNPT, Komnas Perempuan, BNN, Komnas HAM, hingga jurnalis juga terbuka lebar.

Ditambah pula baru ada tiga perguruan tinggi yang membuka jurusan tersebut. Yaitu, Universitas Indonesia, Universitas Budi Luhur, dan Universitas Islam Riau. Wah, peluang masuk kuliah dan berkarier setelah lulus lebih besar nih! (arm/c13/lai)

Susah, tapi Seru

Dulunya aku tertarik sama jurusan ini karena suka banget seputar kejahatan. Kayak kepo aja kenapa orang bisa jadi jahat. Di kriminologi itu seru. Kalau ada kasus kejahatan terbaru, langsung dibahas dan dikaitin sama teori kejahatan yang ada. Bahkan, waktu masih mahasiswa baru, kita udah diajak ke lapas anak untuk berinteraksi dengan andikpas di sana. Kita juga membahas fenomena masyarakat yang memiliki gejala berbeda di setiap mata kuliah.

Nah, karena jurusan ini masih jarang di Indonesia, bahan ajarnya lebih banyak berbahasa asing. Kalau dibilang susah, ya susah. Tapi, kalau niat belajar dari awal bisa kok ngikutin materinya karena bahasannya nggak jauh-jauh dari lingkungan sekitar kita.

Topik Pembahasannya Unik

Menurutku, setiap mata kuliah di jurusan ini punya keunikan dan memberi kesan tersendiri. Di situ kita bahas bagaimana manusia yang awalnya diciptakan dengan baik oleh Tuhan kemudian dia menjadi jahat. Kita diberi kesempatan untuk berkunjung ke tempat yang mungkin nggak semua orang bisa masuk. Seperti ketemu narapidana kelas kakap di Lapas Nusa Kambangan. Terus, aku juga pernah dapat tugas untuk mendalami kehidupan waria.

Dukanya sih mungkin saat bingung dalam menganalisis kejahatan. Cara mengatasinya ya dengan banyak baca buku. Kadang juga kesulitan dalam mencapai isi pikiran pelaku kejahatan saat investigasi kasus. Tapi, karena udah passion, ya aku tetap menikmati semua prosesnya meskipun susah. (arm/c13/lai)

RELATED ARTICLES

Please read the following article