Zetizen.com – On these day, perkembangan industri kreatif seperti bidang fashion emang makin berkembang. Nggak heran, jika pendidikan formal di bidang fashion banyak diminati. Salah satunya Agnes Natawijaya, Mahasiswi yang memilih Jurusan fashion Textile Design di Bunka fashion College, Jepang. Yup, Jepang rupanya cocok jadi negara tujuan belajar fashion loh. Seperti apa detil mempelajari dunia tekstil di Negeri Sakura? Yuk, simak obrolan tim Zetizen bareng Agnes!
-Hai, Agnes. Apa kabar? Apa sih yang bikin kamu tertarik mengambil jurusan fashion Textile Design?
Hello, Zetizen. Aku baik! Jadi, ketertarikanku di dunia fashion textile sebenarnya diawali oleh mama. Sejak kecil, aku sering banget dipakaikan baju print bermotif sama Beliau. Bahkan, sering kali motifnya nabrak. Haha.. Tapi, untungnya Mama itu pintar memadupadankan. So, it works! Sejak itu, aku kalau pakai baju polos malahan ga PeDe. Akhirnya terinspirasi untuk membuat fashion item favorit dan memilih jurusan fashion Textile Design.
-Apa saja yang kamu pelajari di jurusan tersebut?
Ketika belajar tekstil, aku nggak hanya belajar bikin desain atau print. Tapi juga proses menyelup, fabric manipulation, termasuk embroidery, pleats, dan digital print, sampai akhirnya menjadi produk tas dan baju. Oh ya, aku sudah 3 tahun lebih di Jepang. Di tahun pertama, aku belajar bahasa Jepang terlebih dulu. Dan sekarang, di tahun terakhir, aku belajar sesuai jurusan yang aku pilih.
-Dibandingkan dengan negara yang dijadikan “kiblat” industri fashion seperti Perancis dan Itali, kenapa sih kamu memilih belajar fashion di Jepang?
Awalnya aku lebih tertarik belajar ke Itali. Tapi, karena terlalu jauh dari keluarga, aku memilih Jepang karena aku bisa belajar bahasa baru dan budaya yang kaya. Aku rasa, bidang tekstil Jepang pun paling bagus di Asia.
-Lalu, gimana dengan sistem belajar di sana?
Kalau mau belajar di Universitas di Jepang atau Specialty School (Sekolah Tinggi, red), sebaiknya belajar Bahasa Jepang selama 1 sampai 1,5 tahun. Untuk masa belajar bahasa dalam waktu setahun, kamu bisa mulai di bulan April. Dan pilih bulan Oktober untuk masa belajar bahasa selama 1,5 tahun. Tapi kalau sudah lancar berbahasa jepang di level N2, kita boleh langsung mencoba interview untuk masuk sekolah.
Lama program belajar di Universitas rata-rata 4 tahun dan Specialty School 3 tahun. Ini belum termasuk lama belajar bahasa, ya. Dalam Specialty School, akan lebih banyak praktek dan lulus tanpa mendapatkan gelar seperti lulusan Universitas. Untuk mendapat gelar, bisa lanjut di Universitas atau terkadang bisa diterima di Master School.
-Kegiatan paling seru apa sih yang pernah kamu lakukan di jurusanmu? Share pengalamanmu dong, Nes!
Oh ya, waktu tahun kedua, kami ada study tour ke luar kota. Selama lima hari, murid satu kelas mengunjungi pabrik pabrik di Wakayama, Kyoto dan kota-kota lain. Banyak dari pabrik itu, yang nggak memperbolehkan orang biasa masuk. Contohnya, pabrik tenun silk yg paling lama sejarahnya di Jepang serta pabrik mesin whole garment terbesar di dunia.
Nggak cuma infomatif, study tour ini juga bikin aku dan teman-teman sekelas tambah deket. Bisa ke ryokan (penginapan khas Jepang, red), juga menikmati onsen (pemandian air panas, red) bersama teman sekelas. That definitely made our class bond stronger!
-Selain soal bahasa, kendala apa yang kamu rasa paling sulit?
Banyak peraturan dan sistem di sini yang sangat berbeda. Contohnya, untuk memiliki nomor telepon selular, kita harus memiliki akun bank terlebih dahulu untuk melakukan kontrak selama dua tahun dengan provider. Lebih dari itu, kita harus menghadapi banyaknya pilihan dan regulasi yang ditawarkan oleh provider. Jadi, waktu awal aku datang ke Jepang, aku nggak terbiasa dengan aturan itu. Dan itu salah satu kendala tersulit.
-Kalau ingin
kuliah di jepang
seperti kamu, gimana sih step by step serta perkiraan biayanya?
Untuk kuliah sepertiku, aku sarankan mengambil bahasa di Bunka Institute Language. Karena masih terhubung dengan Bunka fashion College. Boleh dipilih intake di bulan April atau Oktober. Kemudian akan lulus belajar bahasa di bulan Maret.
Kira-kira, biaya pendidikan setahun harganya Rp 100 juta. Untuk aplikasi, bisa langsung ke website www.bunka-fc.ac.jp, lalu klik pilihan 'request application' di sebelah kanan. Setelah itu, akan ada pesan konfirmasi yang dikirim lewat email. Gampang sekali kok. Kamu juga bisa juga ajukan scholarship dari pemerintah Jepang seperti Mext (www.beasiswamext.or.id).
Edited by Vera Khairifah