Zetizen.com - Fina Leonita (17), pelajar sman 5 Kota bengkulu menorehkan prestasi gemilang untuk bengkulu di tingkat international. Alumni SDIT Iqra’ dan SMPIT Iqra’ Kota bengkulu ini berhasil mendapat kesempatan mengikuti program pertukaran pelajar untuk SMA dan sederajat, Kennedy-Lugar Youth Exchange and Study (YES) dari U.S. Department of State yang bekerja sama dengan Bina Antar Budaya tahun 2017/2018. Ia adalah siswa pertama berasal dari bengkulu mendapat kesempatan emas tersebut. (vin/rei/tim)
Perlu Pengorbanan
Nggak ada kesempatan besar yang datang tanpa perjuangan.Seperti halnya Fina, ia rela menunda pendidikannya di sman 5 Kota bengkulu selama satu tahun, demi mengikuti program pertukaran pelajar ke USA, Kennedy-Lugar Youth Exchange and Study (YES), Bina Antar Budaya 2017/2018. “Sekarang Fina baru naik kelas XII. Sementara program selama satu tahun. Ya, harus ada yang dipilih. Fina pilih ikuti program ini,” ungkap Fina yang siap terbang ke USA, 30 Juli mendatang.
Menunggu Dua Tahun
Perjuangan Fina tidaklah singkat. Ia bahkan harus menunggu selama 2 tahun, tepatnya sejak Juli 2015. Dari ribuan peserta yang mendaftar, hanya 700 orang yang diambil dari seluruh Indonesia. “Mendaftar dulu 2 tahun sebelumnya. Tepatnya Juli tahun 2015. Tahun ini (2017, red) baru tahu infonya saya lulus,” beber Fina.
Ia mencari sendiri informasi tentang pertukaran pelajar dan mendaftar di website U.S. Embassy & Consulates in Indonesia, sampai akhirnya lulus. “Cari-cari sendiri informasi di internet,”ujar buah hati dari pasangan Ir.Taufik Nurwawi dan Rina Komalasari ini.
Tiga Rangkaian Tes
Fina yang juga sudah pernah ke Jepang dalam suatu program Japan-East Asia Networks of Exchange for Students and Youths (JENESYS) Peacebuilding Februari 2017 lalu, sebagai delegasi terbaik Indonesia ini mengikuti 3 rangkaian tes. “Ada 3 tes. Tes tertulis, wawancara, dan interaksi kelompok,” kata Fina sang juara baca puisi tingkat SMA di Manado, Sulawesi Utara 2016 ini.
Bengkulu termasuk dalam regional (chapter) Palembang bersamaan Lampung dan Bengkulu. Untuk regional Sumatera ada tiga chapter yakni Pelembang, Medan, dan Aceh. Dari chapter Palembang ada 300 siswa mengikuti seleksi tahap I dan ada yang gugur. Pada tahap ke-II menyisakan 100 siswa, dan pada tahap terakhir menyisakan 50 siswa. Sedangkan yang lulus diterima cuma 15 siswa. Fina sendiri berada pada urutan ke-3 untuk chapter Palembang.
Didukung Sekolah
Rasa bahagia dan bangga juga datang dari pihak sekolah. Kepala sman 5 Kota Bengkulu, Dra. Darmawati, M.Pd merasa bangga. “Alhamdulillah, Fina bisa membawa nama sman 5 pada khususnya dan Provinsi bengkulu pada umumnya. Inilah bukti dari sekolah ingin mencetak generasi-generasi yang kreatif, inisiatif, dan lincah. Rata-rata, siswa-siswa di sini mencari sendiri informasi-informasi. Itulah yang sering kami tanamkan,” jelasnya.
Ikuti Jejak Ayah
Lantas siapa yang juga berperan penting dalam hal ini? Ada sosok laki-laki yang menginspirasi Fina. Taufik Nurwawi, orang tuanya yang menginspirasinya sampai mendapatkan kesempatan langka tersebut. “Ayah Fina juga pernah merasakan ikut dalam barisan pertukaran mahasiswa ke Australia selama 6 bulan saat kuliah di Universitas bengkulu dahulu. Jadi orang tua Fina sangat men-support akan hal tersebut,” terang anak kedua dari 3 bersaudara ini.
Aturan yang Harus Dipatuhi
Ada peraturan yang harus dipatuhi selama di USA. Selama di sana dilarang melakukan tindakan asusila, tidak boleh memegang senjata, tidak boleh minum alkohol, tidak boleh menyetir kendaraan pribadi. “Tidak boleh bekerja dan masih banyak lagi,” tambah Fina yang pernah menjadi Miss Green Generation Indonesia pada Jambore Generasi Hijau 2016 di Mamuju, Sulawesi Barat.
Tinggal dengan Host Family
Semua biaya ditanggung oleh pihak orang tua angkat (house family). House family ini adalah orang yang sudah berpengalaman dan pernah menjadi orang tua angkat peserta dari berbagai Negara. “Pernah dari Ghana dan Malaysia. Nah, kali ini ia ingin mencoba yang dari Indonesia,” ujar sang bintang kelas sman 5 ini.
Editor: Bogiva