Zetizen.com – Di kota manapun, yang namanya macet itu selalu menyebalkan. Namun, buat kamu yang lagi berada di Manhattan, New York pada pertengahan musim panas, ada sebuah fenomena yang bikin macet di daerah itu justru jadi menyenangkan. Dikenal dengan sebutan Manhattanhenge, fenomena terbenamnya matahari yang satu ini selalu berhasil bikin jalanan Manhattan macet parah. Kok bisa? (theverge/timeout/fhr/giv)
Terinspirasi dari Stonehenge
Apa itu Manhattanhenge? Well, sebutan itu ditujukan pada keadaan dimana matahari terbenam tepat berada dalam garis lurus dengan jalanan Manhattan yang melintang dari timur ke barat. Artinya, kamu bisa menyaksikan matahari terbenam yang seolah diapit oleh gedung gedung pencakar langit kota New York di kanan kirinya.
Nama manhattanhenge sendiri sebenarnya nggak original-original banget. Nama itu dicetuskan Neil de Grasse Tyson, direktur sebuah planetarium di New York. Kata ‘henge’ dalam manhattanhenge itu diambil dari Stonehenge, formasi batuan purba dari Inggris.
Kenapa Stonehenge? Soalnya, ilmuwan menduga kalau formasi batuan dalam
stonehenge
sengaja dibentuk buat menciptakan sudut yang tepat lurus dengan cahaya matahari. Sinar
matahari
di puncak musim panas akan tepat menyinari celah formasi batuan
stonehenge
dan memberi tahu penduduk masa itu tentang datangnya musim.
Nah, karena efeknya mirip dengan yang terjadi pada gedung gedung di manhattan, makanya namanya pun jadi Manhattanhenge.
Orang Rela Nunggu Lama
Meski fenomena ini sendiri sebenarnya udah terjadi sejak jalanan kota New York dibentangkan pertama kali, namun fenomenanya baru dikenal luas dalam beberapa tahun terakhir.
That’s why, fenomena ini akhirnya mengundang begitu banyak orang di dunia buat menyaksikannya. Bahkan, orang rela menunggu lama banget sambil berdesakan demi menyaksikan fenomena ini. Sambil nunggu matahari tenggelam, para wisatawan rela memarkir kendaraannya dan membeli cemilan pretzel biar nggak bosen nunggu.
“Orang-orang tidak mau menyingkir dan tetap memenuhi jalan, bahkan dengan penertiban dari polisi.” tulis the verge.
Matahari New York biasa tenggelam pukul 8 malam. Di waktu itu, langit barat telah berwarna jingga dan seolah ‘menyihir’ orang-orang yang melihatnya sampai nggak peduli lagi kalau mereka nutupi jalan. Inilah yang akhirnya bikin jalanan Manhattan selalu macet saat fenomena manhattanhenge terjadi.
Cuma Terjadi di Musim Panas
Karena bergantung dengan sudut matahari, manhattanhenge nggak bisa dinikmati setiap hari. Fenomena ini cuma terjadi di musim panas, tepatnya diantara bulan Mei hingga Juli.
“Jalanan New York tidak tepat membentangkan utara-selata, tetapi miring 30 derajat. Ini yang membuat tanggal terjadinya manhattanhenge sangat random. Padahal kalau tepat, manhattanhenge bakal terjadi tepat setiap ‘equinox’ - hari pertama musim semi dan musim gugur.” kata de Grasse Tyson sebagaimana dilansir the verge.
Gimana? Kamu yang suka foto foto sunset tertarik nggak nih buat menyaksikan fenomena ini?