Zetizen-Empat tahun silam, nintendo menjalin proyek kolaborasi dengan Atlus. Serial Fire Emblem, pelopor genre RPG strategi, dipadukan dengan serial Persona, bagian dari serial Megami Tensei, pelopor RPG berlatar dunia masa kini. Konsepnya adalah kisah para penyanyi pop belia yang bertarung melawan para makhluk supranatural dengan dibantu makhluk supranatural lainnya.
Remaja bernama Itsuki Aoi bergabung dengan Fortuna Entertainment. Ia tampil di panggung bersama para karakter familier dari serial Persona. Mereka harus menghadapi para makhluk mirage yang datang dari dunia Idolasphere. Desain mirage diambil dari para karakter serial Fire Emblem.
Tujuan para mirage adalah menyerap energi performa yang dimiliki tiap manusia. Untungnya, ada juga mirage yang bersedia bekerja sama dengan manusia. Para penyanyi Fortuna menjalani peran mirage master ini di balik layar. Pertempuran pun berlangsung di berbagai lokasi Tokyo serta dunia lain. Demikianlah konsep Genei Ibunroku #FE (Amerika: Tokyo Mirage Sessions).
Game ini jadi salah satu RPG terbaik untuk mesin Wii U. Sayangnya, mesin tersebut tidak berumur panjang. Banyak penggemar game yang tak berkesempatan mencobanya. Karena itulah, nintendo memboyongnya untuk mesin Switch. Dari segi performa visual, jelas ada peningkatan. Tapi, pemain harus berkompromi dengan sistem kendalinya.
Wii U dulu memiliki controller bernama GamePad yang punya layar sentuh seukuran tablet. Sembari bermain di layar televisi, GamePad jadi layar sekunder yang menampilkan peta dan berbagai informasi lain. switch tak punya fasilitas itu. nintendo bersama Atlus merombak tampilan agar permainan tetap bisa mengalir lancar. Sebagai kompensasi, sejumlah hal baru ditambahkan.
Semua DLC (downloadable content) dari versi Wii U kini bisa langsung dimainkan. Ada kisah EX baru. Ada Idolasphere yang baru pula. Dalam New Game Plus (permainan ulang), Itsuki bisa dikeluarkan dari tim untuk memberikan kesempatan karakter lain. Ada juga fitur untuk mempercepat pertempuran. Yang paling menarik, Tiki, Maiko, dan Barry kini bisa ikut pertempuran.
Sekarang kita memasuki berita terburuknya. Kultur Jepang lebih liberal daripada Amerika. Karena itu, ketika Tokyo Mirage Sessions dirilis di sana, sejumlah hal terpaksa disensor. Kostum dibuat agak lebih tertutup, usia karakter dinaikkan sedikit, serta sesi di pemandian dihilangkan. Para penggemar di Amerika kecewa terhadap perubahan tersebut. Tapi, nintendo tak mau game ini dapat rating usia terlalu tinggi.
Kini Genei Ibunroku #FE Encore versi Jepang dan versi Amerika dibuat sama. Artinya, memakai versi tersensor. Kali ini penyebabnya adalah nintendo mematok jadwal rilis yang sama. Tak sempat jika harus menggarap dua versi yang berbeda. Parahnya, keputusan itu diumumkan setelah dibukanya pemesanan. Akibatnya, timbul protes sehingga nintendo membuka opsi pembatalan. Sebagian pesanan benar-benar dibatalkan. Mereka yang pernah main Genei Ibunroku #FE versi Jepang di Wii U dulu tak banyak yang berminat dengan versi Switch. (c20/ray)
Zetizen-Perkembangan Genei Ibunroku #FE Encore memang mengecewakan, terutama karena kebijakan sensornya. Masih mungkin nintendo membuat versi Jepang yang tak tersensor, tapi tak bisa terlalu berharap. Kita simak dulu saja proyek Atlus berikutnya. Rencananya, tahun ini mereka merilis Shin Megami Tensei V untuk mesin Switch.
Serial Shin Megami Tensei biasanya lebih gelap ketimbang serial Persona. Pemain bisa memadukan para setan yang direkrut hingga menghasilkan setan yang berkemampuan tinggi sesuai gaya tempur tiap pemain. Atlus menggunakan Unreal Engine 4 sehingga performa grafisnya pasti memuaskan.
Hanya, sampai sekarang, belum banyak yang ditunjukkan Atlus tentang proyek tersebut. Mereka masih menyesuaikan diri dengan mesin Switch. Ada kemungkinan jadwal 2020 bakal molor. Tapi, jika itu dibutuhkan demi game yang sesuai dengan nama besar Megami Tensei, semestinya tak terlalu masalah. (c20/ray)
Zetizen-Setelah proyek Fire Emblem: Fuukasetsugatsu (Amerika: Fire Emblem: Three Houses), nintendo belum mengumumkan proyek baru. Tapi, Fire emblem Heroes di ponsel iOS dan Android tetap eksis. Tiap bulan selalu ada event baru. Juga ada karakter baru tiap beberapa bulan.
Hingga Februari tahun lalu, game ini mencatatkan total penghasilan 500 juta USD (kira-kira 6,5 triliun rupiah), jauh mengungguli Super Mario Run yang semestinya lebih dikenal. Tapi, tahun lalu ada pesaing berupa Mario Kart Tour. nintendo belum meng[1]umumkan penghasilan terbarunya dari dua game ini. (c20/ray)