Zetizen-Bagi dunia video game, 2019 adalah tahun yang sangat seru. Selain cukup banyak game berkualitas tinggiyang dirilis, ada juga beberapa aspek yang layak disimak. Nah, mari kita mulai.
Sekeluar dari Konami dan berpisah dari serial Metal Gear Solid yang dilahirkannya, hideo kojima memperkenalkan Death Stranding. game itu mengusung konsep strand action yang tidak pernah diterapkan game lain sebelumnya.
Yu Suzuki melakukan eksperimen yang riskan. Dia membuat sekuel dari gamenya yang dirilis 18 tahun silam, tetapi dengan perubahan minimal, kecuali teknologi grafisnya. Bagi para penggemar lama, hasilnya dianggap memuaskan.
Dinamai Gunvolt Chronicles: Luminous Avenger iX dalam versi Amerika. Perusahaan Inti Creates awalnya merencanakan game tersebut sebagai sampingan dari serial Gunvolt. Namun, selanjutnya game itu berkembang menjadi game yang tidak kalah besarnya.
Zetizen-Citra game indie yang murah-meriah terkikis oleh hadirnya sejumlah game berbujet tinggi yang dipatok harga mendekati standar. Fenomena tersebut ditopang sejumlah karya para kreator veteran yang reputasinya mampu meraup dana besar dari Kickstarter dan semacamnya.
Sementara itu, perusahaan-perusahaan baru tetap me munculkan game murah seperti Hardcore Mecha dan Blazing Storm yang kualitasnya tidaklah murahan. (c14/ray)
Ambisi Koji Igarashi tidak main-main, yaitu mengulang kesuksesan Akumajou Dracula: Nocturne in the Moonlight (Amerika: Castlevania: Symphony of the Night) dua dekade silam. Masalahnya, dia sudah keluar dari Konami sehingga tidak bisa lagi mengusung ikon Akumajou Dracula.
Ikon baru pun diciptakan, yakni Bloodstained. Setelah dirilis, hampir semua orang setuju bahwa inilah penerus serial Akumajou Dracula sejati dengan teknologi grafis masa kini.
Para kreator generasi baru ini semula mengerjakan serial fighting 2D berjudul Skullgirls yang nuansanya sangat unik. Karena suatu masalah, mereka harus meninggalkan proyek tersebut, lalu membentuk perusahaan baru. Mereka merancang sebuah game baru dengan sistem serupa serial Valkyrie Profile (memadukan action 2D dan RPG), tetapi dengan grafis ala anime dan latar budaya Asia Tenggara. Hadirlah Indivisible yang tokoh utamanya disuarakan Tania Gunadi, mojang kelahiran Bandung.
INI segmen yang paling sulit disortir. Akibat keterbatasan halaman, game sekaliber Super Mario Maker 2, 13 Sentinels: Aegis Rim, dan Shin Sakura Taisen terpaksa tidak disertakan. (c14/ray)
Inilah game yang paling dinantikan. Meski ada kritik tentang tidak disertakannya seluruh koleksi pokemon, enam juta kopi berhasil terjual dalam pekan pertama.
RPG strategi bukanlah genre yang terlalu populer. Namun, para penggemarnya sangat fanatik. Seri baru Fire Emblem –pelopor genre tersebut– menjadi salah satu game terlaris mesin Switch
Sudah lama Street Fighter V tidak memiliki saingan berat dalam genre fighting 2D. Begitu SNK pulih, Samurai Spirits seri terbaru pun menggebrak dengan teknologi grafis tercanggih.
Game action biasanya berpola serang terus untuk mengikis energi lawan. sekiro termasuk segelintir game yang konsepnya cari kesempatan membunuh dalam satu serangan.
Setelah rilis Kingdom Hearts II pada 2005, sebenarnya sudah ada konsep sekuelnya. Setelah proses belasan tahun, akhirnya Kingdom Hearts III hadir dengan banyak karakter Disney yang baru.
Hanya serial Ace Combat yang mampu mengalihkan para penggemar pertempuran udara dari game PC. Diluncurkan pada Januari 2019, Ace Combat 7 mendapat update pada September tahun lalu.
Pada era PlayStation generasi pertama, Biohazard 2 (Amerika: Resident Evil 2) adalah salah satu game terbaiknya. Dua dekade kemudian, ia dibuat ulang untuk para penggemar baru sekaligus nostalgia.
Akhirnya, nintendo ikut dalam persaingan game VR (virtual reality). Perantinya berupa kardus Labo yang dipasangkan unit Switch. Paket itu juga menyertakan senjata untuk genre gunshooting.
Zetizen-Makin sulit disangkal, para pemain veteran yang sudah dewasa adalah pasar utama video game. Mereka tidak hanya memiliki lebih banyak uang untuk belanja mesin beserta gamenya, tetapi juga suka membeli game tempo doeloe untuk nostalgia.
Karena itulah, sejak 2016 terjadi kompetisi mesin game plug and play (dicolok langsung ke televisi) yang berisi koleksi game klasik.
Selama 2019, ada tiga mesin yang dirilis, terbanyak jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Tahun ini menyusul minimal satu mesin lagi, yaitu PC Engine Mini. (c14/ray)
Satu lagi controller, tetapi dengan ukuran satu pemain. Deretan gamenya lumayan. Namun, yang lebih menarik adalah kemungkinan bertambahnya koleksi game secara download.
Konsep yang ini bukan miniatur, melainkan controller ala arcade berukuran utuh. Dua orang bisa main bersama, termasuk beberapa game yang belum pernah masuk mesin home system.
Disebut juga Sega Genesis Mini di kawasan tertentu. Wujudnya adalah miniatur Sega Mega Drive, satu-satunya mesin yang mampu tandingi nintendo pada masa dominasinya dulu.