Are You a Zetizen?
Show Menu

Celine Tandiono, Pemain Basket yang Jago Musik dari SMA St Louis 1 Surabaya

Afrieza Zaqi Afrieza Zaqi 04 Aug 2017
Celine Tandiono, Pemain Basket yang Jago Musik dari SMA St Louis 1 Surabaya

Zetizen.com - Bagaimana jadinya bila bola basket berada di tangan seorang musisi? Tidak terbayangkan memang jika ada musisi pada usia pelajar yang juga mampu menguasai olahraga basket. Namun, seperti itulah sosok Celine Tandiono, pemain tim basket putri SMA St Louis 1 Surabaya.

 

’’Jika diminta memilih satu di antara keduanya, itu sama saja seperti pertanyaan pilih mama atau papa.’’ -Celine Tandiono

 

Semua orang menyadari, olahraga dan seni adalah dua hal yang tentu berbeda. Namun, keduanya mampu dikuasai dengan baik oleh pelajar Sinlui, sebutan SMA St Louis 1 Surabaya, satu ini. Gadis yang akrab disapa Celine ini bahkan mahir di dua bidang tersebut meski masih berusia 16 tahun.

’’Aku kenal basket sejak kelas IV SD gara-gara sering lihat kakak kelas latihan. Awalnya, mama melarangku ikut basket. Tapi, akhirnya mama mendukung saat melihat aku bertanding basket. Sebaliknya, papa dari dulu setuju karena juga suka basket dan dulu pemain basket,’’ curhat pemain yang menempati posisi guard di tim basket sekolahnya tersebut.

Celine selalu dilarang pelatihnya untuk bermain basket kerena beresiko cedera (foto: Dok. Pribadi)

Di dunia musik, biola dan flutes menjadi saksi bisu perjalanan bermusiknya. Anak ketiga di antara empat bersaudara itu mengenal biola sejak usia 6 tahun dan setahun kemudian mulai mempelajari flute. ’’Kedua orang tuaku nggak bisa main musik. Tapi, setelah tahu bahwa musik bisa menyeimbangkan otak, mereka mulai memberikan perhatian khusus tentang musik kepada anak-anaknya,’’ ujarnya.

Bagi Celine, mampu menguasai basket dan bermusik sekaligus bukan hal mudah. Membagi waktu dengan baik adalah kunci keseimbangan di antara kesibukannya. ’’Setiap hari, setelah pulang sekolah, ada latihan basket, setelah itu lanjut untuk latihan musik. Tapi, kalau besoknya ada ujian, di-skip dulu latihannya, hehe,’’ ungkap gadis yang bercita-cita ingin menjadi dokter tersebut.

Penampilan Celine ketika bermain membela sekolahnya (foto: Zetizen Team)

Pemain basket memang rawan sekali terkena cedera. Celine sangat ekstra hati-hati saat memegang bola basket. ’’Sering dimarahi guru les musikku. Nggak boleh main basket lagi karena nanti tanganku kaku. Tapi, aku cuek aja karena suka,’’ ucap Celine. Meski sangat menyukai basket, dedikasi Celine di dunia musik tidak lantas setengah-setengah.

Banyak penghargaan yang telah diraihnya. Bukan hanya penghargaan dari dalam negeri, peraih high score ABRSM Grade 8 Violin se-Surabaya 2017 itu juga pernah memenangi lomba internasional tingkat ASEAN. Di ASEAN International Concerto Competition (AICC) 2011, Celine berhasil bawa pulang juara ketiga untuk kategori violin. ’’Pada 2012, aku pernah bikin konser tunggal flute. Dari situ aku mendapatkan rekor Muri Indonesia sebagai Flutist Termuda yang pernah mengadakan konser,’’ jelas Celine. (erc/c14/dhs)

RELATED ARTICLES

Please read the following article