Zetizen.com - Tahun baru tinggal sehari lagi. Pastinya, ada banyak banget momen yang bikin tahun 2017 selalu dikenang. Salah satu cara mengenang momen adalah lewat musik. So, sebelum tahun 2018 datang, nih Zetizen sudah kasih rekap album-album indie yang sayang banget kalau dilewatkan.
Setelah menggemparkan publik dengan lagu Akad, payung teduh kembali menciptakan gegap gempita lewat kabar mundurnya Istiqamah Djamad, sang vokalis. Sebagai ajang pamit, payung teduh merilis album bertajuk Ruang Tunggu. Terdiri atas sembilan lagu, Ruang Tunggu menjelma layaknya rumah dengan berbagai dinamikanya. Rasa susah atau senang terangkum jelas dalam kata yang terangkai dalam lirik, dan juga perpaduan musik mendayu-dayu.
Ruang Tunggu bukan hanya patut diperdengarkan untuk para pujangga yang dimabuk cinta. Mereka yang terlena dalam patah asmara juga akan menemukan hal yang sama dalam beberapa lagu, sebut saja Muram atau Kerinduan. Yap! payung teduh berhasil menggabungkan beragam warna musik dan mampu mendeskripsikan berbagai rasa. Ciamik!
Puas 'melelehkan' banyak Penelisik (sebutan fans Danilla) berkat suaranya yang aduhai, Cece yang satu ini pun melepas kerinduan Penelisik dengan melepas sebuah album. Bertajuk Lintasan Waktu, album ini benar-benar membawa pendengar melintasi dimensi waktu. Berkat paduan musik yang bereksperimen dengan syntizher, piano dan gitar akustik, album yang masih diproduseri oleh Lafa Pratomo ini bakal membawamu ke suasana yang super melankolis.
Setelah dicabik pilu lewat Laguland, jangan lanjut dengerin Kalapuna kalau kamu nggak kepingin galau. Ditambah dengan lagu Entah Ingin ke Mana yang berduet dengan Sigit Pramudita, vokalis Tigapagi, Lintasan Waktu benar-benar mengutak atik perasaanmu.
Diberi tajuk sesuai dengan jargon pada masa propaganda Orde Baru, NKKBS atau Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera, band asal Yogyakarta ini seolah ingin menyentil kehidupan pada masa tersebut. Album ini dilengkapi oleh beberapa track list yang tentu saja, menggambarkan kehidupan di bawah pemerintahan otoriter. Nggak heran kalau kamu akan menemukan suasana gelap dalam genre pop yang dibawakannya.
Salah satunya lewat lagu berjudul Bioskop dan Pisau Lipat. Beberapa baitnya menunjukkan kepedihan hidup di bawah bayang-bayang propaganda. Misalnya, “Darah itu merah, Jenderal!” yang menunjukkan bahwa anak-anak kecil saling berlomba untuk menjadi Pierre Tendean, pemuda yang melindungi Jenderal Nasution, atasannya. Overall, album ini menjadi saksi dari repertuar para personil yang merasakan perihnya kehidupan di masa Orde Baru.
Tahun 2017 menjadi tahun yang bersejarah bagi Adrian Yunan. Pasalnya, personil Efek Rumah Kaca (ERK) ini sempat kehilangan penglihatan hingga penurunan kemampuan fisik dan memutuskan untuk cuti dari ERK. Adrian berhasil melewati tahun ini lewat keberhasilannya menelurkan album solo bertajuk Sintas. Tajuk ini sendiri dapat diartikan untuk mendeskripsikan orang-orang yang berhasil melalui suatu tragedi. Lewat dinamika kehidupannya selama beberapa tahun ke belakang, Sintas menjadi representasi dari dirinya sendiri.
Sepuluh lagu menjadi ajang bagi Adrian untuk mendokumentasikan peristiwa di sekelilingnya, lalu mengajak pendengar untuk lebih menghargai masa lalu dan menciptakan masa depan yang lebih baik. Misalnya, lagu Alzheimer yang merekam ketakutan banyak orang di masa senjanya. Yap! Lagu ini membawa pendengar untuk lebih memahami esensi sesungguhnya dari kehidupan dan juga kematian.
Seiring dengan meningkatnya peminat musik EDM, nama Scaller pun ikut melejit. Digawangi oleh Reney Karamoy dan Stella Gareth, Scaller berhasil menggebrak musik indie Indonesia dengan perpaduan antara keyboards, gitar, dan synetizer. Alhasil, tercipta campuran musik alternative rock yang terdengar gloomy dan menghentak. Nggak heran kalau Scaller berhasil merangkum sepuluh lagu dengan emosi yang beragam.
Sebagai pembuka, The Alarms membawamu ke saat-saat sebelum kiamat, lalu berlanjut dalam Move in Silence yang tampil ciamik. Samar-samar, kamu bisa menemukan warna musik Arcade Fire. Kalau kamu merasa suntuk atau butuh pelepasan dari semua rasa penat, Senses menjadi must listen album. Ia akan menghantarkanmu untuk mampu berteriak sekencang-kencangnya sekaligus menghayati kembali tiap detik kehidupan. Great!