Zetizen.com – Seorang musisi pasti dikenal karena kemampuannya bermusik. Tapi, kemampuan bermusik jelas bukan jadi satu-satunya yang bisa diapresiasi. Contohnya, lima musisi berikut ini. Nggak cuma jago dalam bermusik, mereka juga dikenal punya kecerdasan yang mengagumkan.
Kebanyakan orang menganggap musisi punk-rock identik dengan penampilan nyentrik, rambut mohawk, dan anti sekolah. Namun, hal itu agaknya nggak berlaku buat Greg Greffin, frontman band punk-rock Bad Religion. Sebab, dibalik penampilannya yang garang itu, dia ternyata seorang sarjana bidang zoology sekaligus peraih gelar master dalam bidang Paleontology dari UCLA, University of California Los Angeles, AS.
Bahkan, di tahun 2003 ia sukses meraih gelar Ph.D pada bidang yang sama dari Cornell University. Ia bahkan menjadi tenaga pengajar untuk mata kuliah Evolusi, dan tetap berkarya juga bermusik bersama dengan Bad Religion. Keren banget kan!
Tom adalah pentolan band hip metal Rage Against The Machine, Ia juga merupakan salah satu gitaris dengan skill terbaik sampai saat ini. Bersama dengan Zack de la Rocha sang vokalis, Ia mampu membuat nama RATM dikenal diseluruh penjuru dunia, dengan lagu-lagunya yang cenderung mengkritik pemerintahan AS.
Namun dibalik popularitasnya sebagai seorang gitaris, Tom ternyata juga seorang sarjana ilmu politik dari Harvard University, salah satu kampus terbaik diseluruh dunia. Bahkan, ia lulus dengan predikat cum laude!
Ia sempat bekerja menjadi asisten seorang senator AS pada tahun 1987-1988 selama dua tahun, sebelum akhirnya jengah dan memutuskan untuk berkarir di dunia musik. Dari pengalamannya bekerja di pemerintahan itulah ia terinspirasi untuk memperjuangkan rakyat lewat lagu-lagunya.
Gitaris band legendaris Queen, Brian May dikenal sebagai salah satu gitaris terbaik di seluruh dunia. Namun, masih belum banyak yang tahu kalau beliau juga merupakan seorang ilmuwan bergelar doktor dalam bidang astrofisika. Brian May mampu meraih gelar Ph.D dari Imperial College, Inggris.
Jurusan matematika dan fisika emang udah digelutinya sejak Ia mengejar gelar sarjana di universitas itu. Sempat keteteran untuk menyelesaikan pendidikannya, karena fokusnya terpecah antara karir bermusik dan pendidikan. Namun pada tahun 2007, Ia mampu menyelesaikan dan mendapat gelar tersebut.
Vokalis penuh talenta dan juga kharismatik ini merupakan salah satu idola remaja saat ini. Sebab, ngga hanya pintar dalam membuat bait-bait lirik untuk band Efek Rumah Kaca, Ia juga peka terhadap kondisi sosial yang terjadi di negara ini. Hal itulah yang menjadi panutan bagi sebagian orang dan karya-karyanya akan selalu dicintai oleh para penikmat musik tanah air.
Namun, predikat sebagai musisi tak lantas membuatnya melupakan kuliah. gelar sarjana di jurusan Arts Politics di New York University College of Arts & Science, menjadi bukti nyata bahwa musisi satu ini memang peduli terhadap karir pendidikannya. Dampak dari Ia melanjutkan studi ke AS adalah vakumnya Efek Rumah Kaca selama kurang lebih dua tahun.
Perempuan kelahiran Yogyakarta, 2 mei 1990 ini jago banget loh dalam bermain musik menggunakan piano. Namun dibalik suksesnya dalam bermusik, Lani sapaan akrabnya, juga merupakan seseorang yang cerdas dan berpendidikan tinggi. Ia menempuh studi S1 nya di jurusan Antropologi, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada (UGM) pada tahun 2008-2012. Lalu pada tahun 2013, dirinya berhasil menerima beasiswa dalam program beasiswa pendidikan pemerintah Indonesia. Ia melanjutkan studinya dalam bidang Antropologi Sosial (Ethnomusicology) di Queen’s University Belfast dan sukses meraih gelar master.
Penulis: Daniel Ageng