Zetizen.com - Suasana Reading Room Cafe, Kemang, Jakarta tampak berbeda pada Jumat (7/4) lalu. Tepat pukul 8 malam, alunan gitar akustik dari Adhitia Sofyan memanjakan seluruh pengunjung. Dalam acara bertajuk Adhitia Sofyan Solo Acoustic Showcase, 80 tiket yang disediakan habis terjual dalam hitungan jam. Memang bukan jumlah yang banyak, sebab, showcase ini sengaja dibuat sederhana agar lebih dekat dengan para fans.
Adhitya Sofyan merupakan penyanyi solo yang membuat karyanya secara independen. Namanya mulai melejit melalui lagu Adelaide Sky. Yang juga merupakan soundtrack dari film Kambing Jantan: The Movie. Akhir-akhir ini, lagunya juga kembali terdengar lewat OST web series SORE. Setelah lebih dari delapan tahun berkarir di dunia musik, baru kali ini dia membuat showcase sendiri. Sebelum diselenggarakan di Jakarta, showcse ini telah sukses digelar di Bandung, Yogyakarta, dan Semarang.
Ide menggarap showcase dengan set sederhana terpikir saat Adhitia Sofyan mejalani tour di Jepang pada September lalu. “Ya kurang lebih keadaanya seperti ini, lebih intimate,” ungkap pria yang akrab disapa Adhit itu. Dia menambahkan, set seperti ini dinilai paling pas untuk musik-musik yang ditulisnya. “Nggak terlalu ramai. Jadi aku bisa langsung ngobrol ke orang-orang,” ujarnya.
Musik akustik dengan lirik puitis yang disuguhkan Adhit memang bisa dinikmati siapa aja. Meski memproduksi musik secara independen, karyanya selalu digemari. Jadi, nggak heran jika showcase ini mendapat antusias penonton.
Showcase dibuka dengan suguhan beberapa lagu dari album Forget Your Plans (2010), seperti Secret, After The Rain, dan Forget Jakarta. Candaan kecil juga sering dilontarkan pria kelahiran Bandung, 6 November 1977 ini di sela-sela lagu yang dinyanyikan. Nggak ketinggalan, single terbaru yang berjudul Seniman juga dibawakan dengan mantap. FYI, lagu ini baru rampung setelah 8 tahun lalu mulai digarap, lalu sempat ditunda pengerjaannya. Seniman berkisah tentang stigma yang muncul di dunia pendidikan bahwa anak yang pintar gambar, nggak lebih pintar dari anak yang pintar Fisika.
“Lagu ini semacam pelepasan rasa frustasiku jaman dulu bahwa yang dinilai pandai adalah yang bisa Matematika dan Fisika. Sedangkan aku bisa membuktikan kalau sukses nggak harus ke situ,” jelasnya.
Alunan lagu demi lagu membuat waktu berlalu cepat. Nggak terasa, hampir dua jam Adhitia memanjakan telinga penonton yang hadir. Acara ditutup dengan sesi foto dan signing season. Ada cerita menarik yang dialami salah satu penggemar Adhitya Sofyan. Emiranza Putragazza, siswa SMAN 29 Jakarta nyaris tak bisa menonton acara ini. “Tiket dijual jam dua siang. Kita datang jam dua lewat 3 menit udah habis. Kan nggak masuk akal,” tegas cowok yang akrab disapa Emir.
Akhirnya, Emir pun mencoba untuk menghubungi Adhitia Sofyan melalui Instagram. Nggak perlu menunggu lama, Emir dan keempat temannya diberi kesempatan untuk tetap bisa menyaksikan showcase. Emir berharap, intimate session seperti ini nantinya akan ada lagi. “Set-nya tetap seperti ini, tapi kalau bisa venue-nya yang agak leluasa lagi. Jadi bisa keliatan semua,” harapnya.
Written by Gilang Ramadhan
Edited by Vera Khair