Are You a Zetizen?
Show Menu

A Moon Shaped Pool: Album Terbaik Radiohead dalam 15 Tahun

Zetizen Zetizen 14 May 2016
A Moon Shaped Pool: Album Terbaik Radiohead dalam 15 Tahun

 

Zetizen.com - Band ini mungkin umurnya lebih tua dari kita. Tapi, jangan buru-buru menolak mendengar karya mereka, karena ini yang terbaik! Yes, sebuah penantian yang terbayar sudah untuk fans Radiohead. Setelah diam-diam “membersihkan” semua post, dan tweet di akun media sosial resminya, mereka merilis A Moon Shaped Pool (2016) yang jadi titel album ke-9 pada 8 Mei 2016 lalu.  A Moon Shaped Pool jadi comeback sejak rilisan terakhir mereka pada 2011,  “The King of Limbs”. Album diam-diam ini melebihi ekspektasi penggemar setia Radiohead.

A Moon Shaped Pool (2016) membuktikan kalau formula musik radiohead sejak 1995 tetap longlast hingga era sekarang. Sebelumnya, radiohead mencoba hal baru di album The King of Limbs (2011) yang penuh dengan unsur musik ekseprimental. Kala itu, sangat terlihat radiohead memiliki tekad untuk melakukan sesuatu yang berbeda. Dan, ternyata malah membuahkan hasil yang jauh dari karya terbaik mereka. Setidaknya, itu menurut fans.

 

 

Namun, eksperimen radiohead belum usai. Menindak lanjuti album The King of Limbs (2011) untuk pertama kalinya, band milik Thom Yorke dkk ini dapat merangkul motif musik di masa lalu, dan menggunakannya sebagai inspirasi di album A Moon Shaped Pool (2016). Ada kombinasi yang luar biasa antara musik mereka di 10 tahun yang lalu dan saat ini. Fans radiohead sudah akrab, dan tidak perlu terlalu mendalam memahami musiknya seperti yang harus dilakukan di album “The King of Limbs”.

Faktanya beberapa lagu dalam album “A Moon Shaped Pool (2016) sudah ditulis sejak beberapa dekade lalu. Seperti single pembuka “Burn the Witch” yang sudah ada sejak era album In Rainbows (2007), bahkan sejak Kid A (2000), meski masih dalam “bentuk” lain. Dari segi rhythms, trek ini memiliki karakter seperti lagu “Pyramid Song”. Gaya piano akord, dramatic staccato strings orchestral, dan lirik hiper-paranoid-nya membuat kita penasaran.

 

 

 

Hal yang sama berlaku untuk lagu 'True Love Waits’. Lagu ini telah ada selama dua dekade sejak era album The Bends (1995). Entah karena pemilihan aransemen, lirik yang kurang pas, atau apapun alasannya, radiohead baru memasukkan lagu lamanya ini di album A Moon Shaped Pool (2016). Akhirnya, lagu yang telah ada selama dekade seperti telah menemukan rumahnya yang sempurna.

Overall, hal yang signifikan dari album “A Moon Shaped Pool” ini adalah kemampuan radiohead untuk berkembang tanpa membalik formula musik atau keluar dari zona aman mereka. Permainan electronic-minded rhythms dari Thom Yorke dan grand, cinematic orchestration dari gitaris Jonny Greenwood, yang pada album-album sebelumnya selalu menjadi elemen-elemen musik yang terpisah, kali ini menemukan alur yang selaras namun elusif.. Coba dengar trek Daydreaming.

 

 

Radiohead juga menyampaikan kritik soal budaya, dan isu global. Misalnya dalam video Burn The Witch yang menampilkan animasi stop motion dari karakter yang terinspirasi dari TV series Trumptonshire Trilogy. “Video ini adalah tentang krisis yang dialami para refugee,” jelas Virpi Kettu, animator klip ini dilansir dari Billboard.

Akhirnya, puas dengan masa lalu mereka, daripada mencoba untuk melarikan diri dari cengkeraman. Sebuah momen yang signifikan dalam sejarah sebuah band. Karena, radiohead akhirnya diterima oleh sejarah mereka. (Daniswara Dimas/wka)

RELATED ARTICLES

Please read the following article