Mungkin aliran surf rock belum begitu populer di industri musik tanah air. Tapi, bukan berarti Indonesia nggak punya musisi yang memainkan genre dari California Selatan ini, loh. Dua Band di antaranya adalah the panturas dan The Cat Police. Kenalan dengan mereka, yuk! (c20/efn)
Banyak yang ngerucutin musik yang kalian mainkan dalam aliran surf rock. Nah, pertanyaannya, dari sekian banyak genre, kenapa milih genre tersebut?
The Panturas: Awalnya sih kami pilih aliran ini karena unik. Di Bandung, bahkan Indonesia, masih jarang banget yang mainin musik ini. Selain itu, musik ini dipilih karena emang asik aja dibawain. Tapi, sebenarnya kami nggak surf rock banget, kok.
The Cat Police: Sebetulnya, kalau soal genre, nggak ada yang benar-benar ambil satu genre, campur-campur. Ada beberapa lagu di album awal (Tropical Industries, Red) yang boleh jadi dibilang surf rock, tapi nggak mewakili keseluruhan juga.
Apa ada filosofi khusus dari nama Band kalian?
The Panturas: Sebenarnya nggak ada sih. Nama the panturas itu dari plesetan The Ventures yang diberi kearifan lokal, hahaha. Cuma, banyak yang bilang Panturas itu akronim Pantai Utara Selatan atau Pantai Batu Karas. Ya terserah lah... bebas-bebas, haha.
The Cat Police: Nggak ada. Hahaha. Sebenarnya namanya udah ada sejak 2008, dari personel lama. Kami sekarang lebih nerusin semangatnya the cat police aja..
Genre surf rock kan belum begitu populer di Indonesia, ada pengalaman unik nggak selama manggung sejauh ini?
The Panturas: Aneh sih, paling banyak yang ngatain musik kami sama musisi yang sebenarnya nggak nyambung sama musik The Panturas. Pernah ada yang bilang, ’’Nah the panturas nih Rex Orange County-nya Indonesia!’’ Rex Orange dari mana brow :(
The Cat Police: Lebih ke menyadari bahwa ternyata ada aja orang-orang yang ngikutin kami. Akhirnya jadi hal yang selain bikin senang, bikin hahaha kok bisa gitu sih. Sejauh ini rata[1]rata yang nonton justru yang lebih seru.
Siapa Band atau musisi yang jadi panutan buat bermusik?
The Panturas: Banyak banget sih. Untuk Band luar, ada The Ventures, Dick Dale, The Growlers, Guantanamo Baywatch. Di Indonesia, ada Southern Beach Terror, Eka Sapta, dan Arulan. Pokoknya banyak lah.
The Cat Police: Beda-beda, kami juga lihat banyak Band lain dan ambil apa yang mesti diambil dari situ. Tapi, untuk referensi juga nyampur.
Bicara soal musik, Indonesia nggak pernah kehabisan cerita. Seiring berjalannya waktu dan bergantinya tren, selalu saja ada musisi-musisi yang muncul ke permukaan. Mereka membawa nuansa baru untuk memberikan variasi sekaligus memanjakan telinga penikmat musik tanah air. The Panturas, salah satu contohnya. (c20/efn)
Meski bukan Band pertama yang memopulerkan aliran musik surf rock di Indonesia, nama the panturas selalu masuk perbincangan mengenai genre tersebut. Selain memang popularitasnya sedang naik, Band asal Jatinangor ini sering berkolaborasi dengan musisi lain seperti Mocca dan Feast. Mereka juga aktif berinteraksi dengan pengikutnya di media sosial.
Terdiri atas Abyan (vokalis & gitaris), Rizal (gitaris), Bagus Patria (bas), dan Surya (drum), the panturas berselancar dengan asyik di industri musik tanah air. Buktinya, album pertama mereka, Mabuk Laut (2018), mendapat sambutan yang positif dari pendengar musik lokal. Hal tersebut membuat mereka semangat untuk terus berkarya.
’’Tahun ini kami mau masuk studio lagi sih. Kami mau godok lagu baru supaya the panturas jadi fresh lagi. Nggak tahu nanti jadinya album atau single, yang penting bikin dulu,’’ ujar Surya. Untuk tur, mereka belum memiliki rencana karena beberapa personel merupakan pekerja kantoran.
Meski sudah malang melintang di berbagai festival musik bergengsi tanah air dan berkolaborasi dengan musisi ternama lainnya, ternyata masih ada harapan yang pengin mereka lakukan. ’’Pengin manggung di Burger Boogaloo atau Beach Goth Festival di Amerika Serikat. Tapi, sekarang kondisi politiknya lagi nggak santai, jadi cukup jadi angan-angan dulu aja deh buat saat ini,’’ jelas Surya. Selain itu, dia berharap bisa bikin lagu bareng Om Robo (Sundancer, Southern Beach Terror).
Munculnya genre baru dalam dunia musik tanah air adalah suatu hal yang baik. Fenomena tersebut dapat menghindarkan pendengar dari kejenuhan dan keseragaman musik. Surya juga berharap musisi surf rock semakin ramai biar banyak teman-teman yang bisa diajak sharing bareng. Well, maju terus industri musik Indonesia!