Zetizen.com - On these day, popularitas band indie memang makin melejit dan nggak kalah dengan band berlabel. Nggak terkecuali buat float Band, yang tetap punya fans setia meskipun sempat vakum pada tahun 2009-2010. Ditemui sebelum tampil pada acara Gorparty 2016 di Gudang Sarinah, Jakarta, float sedikit sharing tentang cara menjaga konsistensi bermusik dan kesibukannya saat ini.
Kemunduran produktifitas atau eksistensi biasanya kerap terjadi pada band yang sering gonta-ganti personil. Namun, float Band yang digawangi oleh Hotma “Meng” Roni Simamora dan Raymond Agus Saputra ini mengaku pergantian personil adalah hal yang biasa.
“Nggak ada kiat khusus untuk sengaja menjaga konsistensi bermusik, yang mendasar itu karena passion bermusik yang sama. Gonta-ganti formasi itu hal yang biasa,” jelas Raymond. Uniknya, ketika ditanya soal genre musik, float nggak bisa menjawabnya. Sebab menurut mereka, genre musik bukan suatu masalah yang harus dipusingkan. “Kalau ada lagu yang menurut kami cocok dengan aransemen seperti itu dan kami suka, ya akan kami nyanyikan,” lanjut Raymond.
Band yang juga sempat mengisi soundtrack film “3 Hari Untuk Selamanya” ini juga sangat peduli terhadap lingkungan, lho. Buktinya, saat Riau dilanda wabah kabut asap akibat kebakaran hutan, float turut berpartisipasi dalam kampanye yang dilakukan bersama Greenpeace Indonesia yang mendesak pemerintah untuk membuka data-data pengelolaan hutan dan lahan di seluruh nusantara.
Dari aksi tersebut, float menjadikan sebuah trigger untuk menciptakan single terbaru mereka yang berjudul “Keruh”. “Bikin lagu explicit tentang kebakaran hutan sih nggak. Tapi, itu jadi trigger buat lagu single terbaru kita,” ujar Meng.
Kecintaan pada alam Indonesia membuat band yang terbentuk sejak 30 Agustus 2004 ini selalu membuat acara yang unik. Bersama floatmates (sebutan untuk para penggemar, red), float menciptakan sebuah agenda tahunan yang dinamai Float2Nature. Agenda tahunan yang diselenggarakan sejak tahun 2012 ini berawal dari ide Inoe dan Ankayama Putri yang membayangkan kalau Floatspot (sebutan untuk lokasi float bermain) dipindah ke alam terbuka. Sehingga penonton dapat menikmati pertunjukan musik float sambil menikmati keindahan alam. Ide ini lalu disambut antusias oleh Meng sebagai perwakilan float dan pertama kali diselenggarakan pada tanggal 8-10 Juni 2012 di dataran tinggi Dieng, Wonosobo, Jawa Tengah.
Karena antusiasme para pecinta Music float yang luar biasa, float membuat F2N2013 yang digelar pada November 2013 lalu di Tanakita, Kadudampit, Sukabumi, Jawa Barat. Serta F2N2014 di Teluk Kiluan, Kelumbayan, Tanggamus, Lampung pada tanggal 30-31 Agustus 2014 sebagai acara perayaan ulang tahun float ke-10 dan hari pertama dirilisnya album terbaru mereka.
Absen di tahun 2015, Float2Nature akan kembali digelar untuk yang keempat kalinya loh! Dengan tema “Gathering Floaters”, F2N2016 akan membawa para floatmates kembali menikmati keindahan alam. Tepatnya pada 17-18 September 2016 di Kepulauan Karimunjawa, Jawa Tengah. Wih, kabar bagus untuk para Floatmates nih. Yuk, buruan cek info-nya di situs floatproject.com dan ikutan F2N2016! (yud/ver)