Zetizen.com - Merayakan Bulan Bahasa, hari Sumpah Pemuda, dan Hari pahlawan sekaligus, SMAN 38 Jakarta meramu Epilogue 5 yang berlangsung dari 3 November hingga 10 November nanti. Meski berstatus acara perlombaan internal, Epilogue tetap heboh. Berbagai kompetisi mulai dari lomba pidato, lomba debat, lomba membaca puisi, hingga lomba cerdas cermat seru ala Eat Bulaga mengisi rangkaian acaranya.
Epilogue merupakan acara rutin yang sudah berlangsung selama 5 kali sejak tahun 2012. Acara ini diikuti oleh semua kelas yang ada di SMAN 38 Jakarta, Epilogue 5. Kehebohan berbagai perlombaan ini berhasil menarik minat hingga 157 peserta, yang menunjukkan talenta-talenta hebat dari SMAN 38 Jakarta. Perlombaan itu sendiri pun diadakan di dalam sekolah, mulai dari kelas hingga lapangan.
Mengusung tema “Generasi Muda Penuh Karya”, Rafky Ramadhan selaku ketua pelaksana menceritakan kekhawatirannya terhadap tren kids jaman now yang serba kebarat-baratan.
“Mengingat sekarang semua hal serba kebarat-baratan, kami pengin semuanya mengingat betapa pentingnya berbahasa Indonesia. Semangat ini yang kami ingin terus tularkan, nggak cuma semangat berbahasa tapi juga semangat berkarya seperti para pahlawan kita yang terus memperjuangkan ide-idenya demi kemajuan bangsa,” sebutnya tentang alasan kenapa mengadakan Epilogue.
Yap, rentang waktu penyelenggarakan Epilogue memang berdekatan dengan Bulan Bahasa (Oktober), Hari sumpah pemuda (28 Oktober), dan Hari pahlawan (10 November). Karena itu, konsep "Generasi Muda Penuh Karya" emang dirasa dapat menumbuhkan semangat Pemuda sesuai esensi dari hari-hari tersebut.
Salah satu perlombaan mengundang keriuhan karena dihadirkan di tengah lapangan SMAN 38 Jakarta adalah lomba debat. Lomba debat di Epilogue 5 menghadirkan berbagai mosi dari mulai masalah kurikulum, toleransi berbangsa, hingga isu terhangat seperti reklamasi. Salah satu pesertanya, Marcel Sirat menceritakan keseruannya terlibat dalam lomba debat.
“Lombanya keren banget, Epilogue 5 bikin anak-anak jadi lebih tertarik sama bahasa Indonesia,” ujar cowok yang duduk di kelas 11 IPA 1 ini. “Kebetulan di Epilogue 5 ini aku cuma ikut lomba debat, dan dapat mosi mengenai teknologi untuk ujian. Dari pemilihan mosi aja aku ngerasa Epilogue 5 ini mau mengajak anak muda untuk mecahin masalah yang nyata bareng-bareng. Jadi isu yang kita pikirkan emang isu yang butuh pemecahan kritis dengan melihat berbagai sudut pandang,” lanjutnya.
Setelah mengikuti keseluruhan lomba pada 3 November, pada tanggal 10 November nanti acara akan ditutup dengan pengumuman pemenang seluruh lomba. Pemenang lomba-lomba ini nggak cuma bakal dapat penghargaan dari sekolah, namun karyanya seperti karya yang dihasilkan di lomba mengarang puisi akan langsung dipajang di mading sekolah. Cihuy!
Editor: Fahri Syadia