Zetizen-Data WHO pada 2019 menyebutkan, tindak bunuh diri mengakibatkan 703.000 kematian setiap tahun dengan rentang usia terbanyak 15–29 tahun. Karena itu, suicidal thoughts tak bisa disepelekan. Dengan memberikan uluran tangan, teman-teman yang kesulitan dapat terbantu. Namun, ada hal-hal yang perlu kamu perhatikan agar bisa memberi kan dukungan yang tepat kepada orang terdekat. (elv/c12/lai)
Mulailah Mendekatkan Diri
Kamu perlu belajar memahami keadaan temanmu. Kamu bisa mendekatkan diri dengan memulai percakapan sederhana seperti bertanya kabar. Pastikan kamu bersikap biasa aja agar dia nyaman. Yakinkan dia bahwa kamu peduli dan akan selalu ada untuk mendengarkan ceritanya. Eitts, kalau dia belum mau cerita, jangan memaksa, ya! Itu hanya akan membuatnya makin menutup diri.
Jadi Pendengar yang Baik
Mereka yang sedang tidak baik-baik aja sebenarnya hanya butuh didengar, bukan diceramahi, apalagi dihakimi. Jadilah pendengar suportif dengan memberikan perhatian penuh. Selain itu, berikan ruangan untuk meluapkan emosinya seperti menangis, berteriak, dan marah. Mereka akan merasa lebih lega setelahnya.
Baca juga:
Waktu Sendiri di Tengah Sibuknya Diri
|
Hindari Tanggapan yang Salah
Ketika dia bercerita, jangan menyela atau mem[1]bandingkan kondisinya dengan kamu maupun orang lain . Keputusan untuk membuka diri dan bercerita adalah keputusan yang sulit bagi mereka. Satu hal lagi , jangan mempertanyakan keimanannya! Itu hanya akan memperburuk keadaan. Ajak temanmu melakukan kegiatan menyenangkan seperti menonton film atau sekadar jalan-jalan di luar. Pokoknya jangan biarkan dia sendirian di masa sulit.
Peka dengan Tanda-Tanda Bahaya
Ketika sudah lebih mengenal, kamu bisa tanyakan langsung mengenai pemikirannya untuk mengakhiri hidup. Menanyakan hal tersebut nggak meningkatkan risiko mereka untuk melakukannya kok. Justru kamu jadi lebih tahu tingkat risikonya dan tahu kapan harus bertindak. Jadilah peka! Amati dan perhatikan setiap tanda-tanda yang dia tunjukkan.
Mencari Bantuan Profesional
Jika temanmu memiliki risiko bunuh diri yang cukup tinggi, kamu bisa tawarkan untuk mencari bantuan profesional secepatnya. Temani dia ke psikolog atau psikiater agar merasa lebih aman dan nyaman. Jika dia menolak, kamu bisa meyakinkannya agar tidak perlu takut atau merasa malu. Tetap dukung temanmu mendapatkan pertolongan hingga sembuh, ya. Yuk, mulai aware terhadap orang terdekat!
Baca juga:
Kerja Kerasmu Berhak Mendapat Imbalan
|
- Aku baik-baik aja
- Setidaknya lebih baik dari kemarin
- Tidak Pernah Sebaik ini
- Seperti biasa, membosankan dan sedikit kesepian
- Berharap hari ini segera berakhir
- Hari yang melelahkan, tapi bisa dilalui
- Tidak memiliki motivasi untuk melakukan apa pun
- Sulit berkonsentrasi dengan baik
- Ada banyak hal yang sulit diselesaikan
- Mengerjakan rutinitas jadi terasa sangat berat
- Cukup tertekan
- Tidak siap menghadapi hari esok
HASIL
< 5 Checks
Hei, Kamu Oke
Good mood good day. Saat ini kamu merasa cukup baik dengan rutinitasmu. Kamu pun melakukan kegiatan dengan baik, meski terkadang sedikit lelah. Nah, sebelum menjadi buruk, pastikan kamu mengetahui kapan harus berhenti untuk beristirahat. Nggak ada salahnya kok bersenang-senang sejenak menghabiskan waktu. Rebahan juga boleh, tapi besok mulai lagi, ya!
>5 Checks
Yuk, Rehat Dulu!
Sepertinya kamu sedang tidak baik-baik aja. Mungkin kamu sedang mengalami suatu masalah atau dalam tekanan berat. Kondisi itu mengalihkan fokusmu sehingga kamu mengabaikan diri sendiri. Ambil waktu untuk rehat dari rutinitas. Keluar hirup udara segar. Jika perlu, bicarakan dengan orang terdekat yang kamu percaya untuk mengurangi beban dan mendapat saran. (elv/c12/lai)